Menteri Uni Emirat Arab Sambangi Kadin, Arsjad Rasjid Paparkan Pentingnya UMKM

3 September 2021 16:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid (kedua kanan) bersama Menteri Perdagangan luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi (kedua dari kiri) saat rapat Perjanjian Kemitraan Ekonomi yang Komprehensif di Menara Kadin. Foto: Dok. Kadin
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid (kedua kanan) bersama Menteri Perdagangan luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi (kedua dari kiri) saat rapat Perjanjian Kemitraan Ekonomi yang Komprehensif di Menara Kadin. Foto: Dok. Kadin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rombongan delegasi Uni Emirat Arab (UEA), yang antara lain terdiri dari Menteri Perdagangan UEA, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi serta Ketua KADIN UEA Abdullah Muhammad All Mazoui, menyambangi kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, di Menara KADIN, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021).
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut adalah kelanjutan dari Penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan UAE yang digelar di Bogor, Jawa Barat, kemarin, (2/9).
Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, saat menerima kedatangan delegasi UAE, sempat mempresentasikan pandangannya terkait kelanjutan dari penandatanganan kesepakatan antara kedua negara. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan pentingnya peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Di Indonesia, UMKM menyumbang enam puluh persen GDP, dan sembilan puluh tujuh persen lapangan pekerjaan," ujar Arsjad Rasjid.
Rombongan delegasi United Arab Emirate (UAE), menyambangi kantor Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, di Menara KADIN, Jakarta Selatan, Jumat (3/9). Foto: Dok. Kadin
Lebih lanjut Ketua Umum KADIN Indonesia menjelaskan, bahwa banyak kendala yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia, sehingga UMKM di Indonesia bisa dikatakan tidak semaju negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Mayoritas UMKM di Indonesia tidak berbadan hukum. Hal itu disebabkan antara lain karena mereka kesulitan mengurus pajak. Selain itu, UMKM di Indonesia juga punya kendala dalam mengakses pasar, serta mengakses pendanaan.
"Apa artinya ini untuk Indonesia UAE CEPA, adalah buka pasar ekspor untuk UMKM, melalui capacity building dan inkubasi," tuturnya.
Di hadapan delegasi UAE, Ketua Umum KADIN Indonesia memaparkan bahwa sudah 23 persen dari Warga Negara Indonesia yang sudah divaksinasi, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik seiring kesuksesan pemerintah menekan tingkat penyebaran virus. Ia berharap, kesepakatan antara kedua negara bisa dimanfaatkan untuk mengakselerasi percepatan penanggulangan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, untuk kedua negara.
Ketua KADIN UEA Abdullah Muhammad All Mazoui, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa kedua negara harus sama-sama bisa memanfaatkan kesepakatan.
ADVERTISEMENT
"Saya meyakini, di kedua belah pihak ada keinginan yang sangat besar untuk sama sama mensukseskan kesepakatan ini," ujarnya.