Merger Bank Syariah BUMN Ditargetkan Jadi 10 Besar Dunia

13 Oktober 2020 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan merger atau penggabungan terhadap 3 bank syariah pelat merah. Ketiganya yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT BNI Syariah (BNIS), yang dilebur ke PT BRI Syariah Tbk (BRIS).
ADVERTISEMENT
Hery Gunadi selaku Ketua Tim Project Management Office mengatakan, peleburan ketiga bank syariah itu dilandasi keinginan agar Indonesia selaku negara dengan penduduk mayoritas muslim, bisa memiliki bank syariah yang mampu berdaya saing secara global.
"Jadi harapannya kita bisa memiliki bank syariah besar dan punya daya saing domestik dan internasional. Untuk itu, penggabungan ini jadi punya modal cukup, bisnis yang lebih besar, bisa evolve global market di middle east, sukuk dan lain-lain," jelas Hery dalam virtual conference menjelaskan soal rencana merger tersebut, Selasa (13/10).
Ilustrasi Bank Mandiri Syariah. Foto: ANTARA FOTO/Audy Alwi
Lebih lanjut, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri itu menyatakan, langkah merger tersebut akan mampu membuat bank syariah masuk ke dalam 10 besar bank dunia.
Ia memperkirakan dengan aset mencapai Rp 250 triliun di 2021 setelah resmi dilebur, bank syariah ini nantinya diharapkan mampu menempati peringkat 8 dunia.
ADVERTISEMENT
"Hasil merger ini tentu memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global, berdasarkan kapitalisasi pasar. Dan kalau selesai merger kuartal I 2021, akan memiliki aset sekitar Rp 220 sampai Rp 225 triliun. Tentunya ini nanti akan menempati posisi nomor 7 atau 8 di Indonesia," sambungnya.
Saat ini, ketiga perwakilan bank telah melakukan penandatanganan Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah. Rencana selanjutnya, kata Hery, akan disampaikan 20 Oktober 2020 mendatang.