Merger Pelindo Makin Dekat, IPCM Lakukan Standardisasi Pelayanan di Pelabuhan

17 September 2021 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana aktivitas kendaraan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
zoom-in-whitePerbesar
Suasana aktivitas kendaraan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
ADVERTISEMENT
Merger keempat Pelindo akan dilakukan pada 1 Oktober 2021. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) yang merupakan anak usaha PT Pelindo II (Persero) akan melakukan standardisasi pelayanan operasional hingga sumber daya manusia (SDM) dengan Pelindo lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Komersial dan Operasi IPCM Shanti Puruhita, seluruh proses tersebut dilakukan agar bisa memberikan manfaat yang baik bagi pengguna jasa kepelabuhan. Dengan begitu, akan tercipta pelayanan yang optimal dan mendukung proses merger supaya pelabuhan di Indonesia berstandar internasional.
“Kalau bicara soal tantangan, pasti ada proses panjang untuk menyamakan level pelayanan yang ada. Tapi kalau bicara kesempatan juga besar karena bersama-sama menangani pelabuhan di seluruh Indonesia, menyatukan kemampuan aset, dan sistem yang dimiliki,” katanya dalam public expose secara daring, Jumat (17/9).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama IPCM Amri Yusuf mengaku tidak bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai proses merger ini karena kuasanya ada pada induk usaha, Pelindo II.
“Proses ini tidak mudah dan berlangsung dengan dinamika yang tinggi. Lebih baik tunggu proses akhirnya sampai 1 Oktober 2021. Legal standing diumumkan pada Oktober 2021,” ujar Amri.
ADVERTISEMENT
Selain melakukan standarisasi pelayanan, IPCM juga fokus mengejar pendapatan agar kinerja keuangan semakin moncer hingga akhir tahun. Perusahaan incar pasar di luar Pelindo II.
Amri menyebut ada dua cara yang ditempuh perusahaan untuk menjaga neraca keuangan tetap positif, bahkan lebih baik dari sebelum pandemi COVID-19. Pertama, IPCM melakukan penetrasi terhadap pasar yang telah ada di pelabuhan-pelabuhan umum, Kedua, ekspansi pada pasar baru.
“Diharapkan komposisi kontribusi revenue dari non-IPC dapat tumbuh dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jadi, kami tidak hanya mengandalkan market existing dari IPC, tetapi juga kami ingin mendapatkan market baru di luar IPC atau Pelindo,” katanya.
Hingga semester I 2021, pendapatan usaha IPCM naik 16 persen menjadi Rp 339 miliar. Dari sisi laba usaha, naik sekitar 20 persen menjadi Rp70 miliar dan laba bersih perusahaan meningkat 12 persen menjadi Rp 60 miliar.
ADVERTISEMENT