Merger Waskita Karya dan HK Tunggu Restrukturisasi Rampung

31 Desember 2023 11:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, mengatakan merger PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan PT Hutama Karya (Persero) (HK) bisa terlaksana ketika proses restrukturisasi rampung.
ADVERTISEMENT
"Begini, kalau belum selesai Waskita, kan kalau saya gabungin ke HK, nanti HK-nya tarik, jadi harus selesai dulu restrukturisasinya baru nanti ke Hk," kata Tiko saat di dalam Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation KA Argo Dwipangga Next Generations di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (30/12).
Sayangnya, masalah penyelesaian restrukturisasi Waskita terkendala oleh belum adanya titik temu dari negosiasi kreditur pemegang obligasi dengan Perseroan, di mana kata Tiko, pemegang obligasi manuntut pembayaran utang dilakukan penuh. Padahal negosiasi dengan kreditur dari perbankan sudah mendekati final.
Adapun sampai 21 Desember 2023, progres persetujuan restrukturisasi oleh kreditur perbankan Waskita telah mencapai 95 persen dari total outstanding utang bank perseroan atau sebesar Rp 26,4 triliun. Saat ini perseroan sudah mendapatkan persetujuan Master Restructuring Agreement (MRA) 17 dari total 21 kreditur perbankan alias 18 persen. Dengan demikian, masih ada sisa Rp 5 triliun utang Waskita Karya dari 4 kreditur perbankan yang masih dalam proses persetujuan.
ADVERTISEMENT
Tiko bilang, merger ini juga bertujuan agar memperbaiki kondisi finansial Waskita Karya. "Nanti dijagain sama HK, jadi ada induknya, nanti HK bisa bantu mereka untuk kalau ada cashflow jangka pendek, kesulitan segala dibantu HK, jadi mereka jadi lebih sustainable lah," ujarnya.
Kondisi itu, juga sama halnya dengan rencana merger PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), dengan PT Citilink Indonesia, dan PT Pelita Air Service (PAS) menjadi Subholding Aviasi di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney). Posisinya, Garuda harus menyelesaikan restrukturisasinya dahulu sehingga tidak akan jadi beban bagi InJourney ke depan.
"Tapi harus tutup dulu restrukturisasinya, kalau restrukturisasinya nanti narik HK, sama kayak Garuda lah. Garuda mau merger ke InJourney kan, tapi harus selesai dulu Garudanya baru, kalo enggak narik InJourney, turun," pungkasnya.
ADVERTISEMENT