Mesin Buatan Pindad Bisa Olah Minyak Goreng Curah Jadi Sesuai Standar

6 Oktober 2019 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesin Pengemas Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis Sinergi Pindad dan BUMN. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mesin Pengemas Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis Sinergi Pindad dan BUMN. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menyoal pelarangan minyak goreng curah per 1 Januari 2020, pemerintah punya tawaran solusi. Salah satunya melalui PT Pindad (Persero) yang memiliki mesin pengolah minyak goreng curah.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengamini itu. Industri menurutnya akan memproses minyak curah menjadi minyak goreng kemasan yang berstandar nasional Indonesia (SNI) menggunakan mesin Pindad.
Mesin hasil inovasi BUMN produsen senjata itu bernama Filling Machine Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-o).
"Minyak goreng curah dari pabrik (awalnya) sebagian dikirim ke pasar dalam drum-drum, sekarang enggak lagi, sekarang harus dalam kemasan, ada mesin Pindad itu (yang bentuknya) kayak mesin ATM," ujar Sahat kepada kumparan, Minggu (6/10).
Mesin Pengemas Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis Sinergi Pindad dan BUMN. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Ia mengungkapkan, untuk bisa mencukupi kebutuhan nasional minyak goreng kemasan, maka pemerintah masih perlu menyuplai sebanyak 18 ribu mesin Pindad ke seluruh wilayah Indonesia.
"(Kapasitas sekarang) 4,2 juta ton per tahun, minyak goreng curah yang dijadikan (ke kemasan)," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Menurut datanya, kapasitas produksi pabrik minyak goreng di Indonesia mencapai sekitar 32 juta ton per tahun.
Dalam peresmian pertama kali mesin pengolah minyak curah pada 15 September 2018, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan bahwa mesin itu dilengkapi dengan filling oil system yang terdiri dari pompa, pipa fleksibel, katup solenoid dan flow meter.
Minyak goreng curah di pasar Foto: Antara Foto
Sistem kerja AMH-o yaitu menyalurkan minyak goreng dalam jeriken ukuran 18 liter atau 25 liter sesuai dengan merek dagang produsen. Kantong kemasan yang digunakan pun terdapat beberapa takaran mulai dari 250 ml, 500 ml sampai 1.000 ml.
Enggar pun bahkan sempat mengatakan, pemerintah siap mendorong distributor untuk mengupayakan bantuan, yaitu berupa pembiayaan kepada warung atau koperasi demi keterjangkauan mesin AMH-o secara lebih merata. Pinjaman tersebut bisa diangsur dalam jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kita akan fasilitasi bantu pinjaman. Mereka akan dibantu," tuturnya.
Suasana peluncuran Mesin Pengemas Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis Sinergi Pindad dan BUMN. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan, harga AMH-o bakal dibanderol lebih murah dibandingkan produk mesin impor yang selama ini dijual. Selisihnya bisa mencapai 50 persen.
“Kalau yang dari India itu sekitar Rp 15 juta. Kalau kita ya sekitar setengahnya dengan biaya produksi 70 persen (dari setengah harga impor itu),” ungkap Abraham.
Ia juga mengatakan, pihaknya siap memproduksi mesin AHM-o hingga 100 unit per hari. “Kandungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) mencapai 65 persen pada setiap unit,” pungkasnya.