Meski Ada Ancaman Resesi, Bisnis Asuransi Syariah Moncer per Kuartal III

1 Desember 2022 18:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah Indonesia AASI di Jakarta, Kamis (1/12/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah Indonesia AASI di Jakarta, Kamis (1/12/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat realisasi aset asuransi syariah sebesar Rp 44,9 triliun di kuartal III 2022. Angka tersebut meningkat 3 persen dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
Ketua Umum AASI, Tatang Nurhidayat, mengatakan kinerja asuransi syariah yang baik di pertengahan tahun 2022 ini terjadi walaupun ada potensi resesi ekonomi yang mengancam dunia.
"Untuk kinerja industri asuransi syariah sendiri, AASI mencatatkan peningkatan cukup baik di tahun 2022, di tengah isu resesi global," kata Tatang saat konferensi pers peluncuran Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah Indonesia, Kamis (1/12).
Tatang melanjutkan, proporsi aset tersebut didominasi oleh asuransi jiwa syariah sebesar Rp 35,3 triliun atau sebesar 78,46 persen. Sedangkan proporsi dari asuransi umum syariah Rp 7,45 triliun atau 16,56 persen, dan re-asuransi syariah Rp 2,23 triliun atau sebesar 4,98 persen .
Kontribusi bruto asuransi syariah didominasi oleh asuransi jiwa syariah sebesar 83,53 persen yaitu Rp 16,67 triliun, asuransi umum syariah memiliki proporsi kontribusi bruto sebesar 10,88 persen atau Rp 2,17 triliun, serta re-asuransi syariah memiliki proporsi sebesar 5,59 persen yakni Rp 1,11 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kontribusi bruto asuransi syariah kuartal III 2022 September sebesar Rp 19,95 triliun, tercatat mengalami kenaikan sebesar 18,13 persen dibandingkan kuartal III 2021 September," ungkap Tatang.
Tatang menambahkan, kontribusi bruto asuransi jiwa syariah naik sebesar 12,40 persen (yoy). Kontribusi bruto asuransi umum syariah per September 2022 tercatat mengalami peningkatan 59,43 persen (yoy), kemudian kontribusi bruto re-asuransi syariah per September 2022 naik sebesar 58,97 persen (yoy).
"Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi bruto ini secara keseluruhan mengalami pertumbuhan positif dari berbagai sektor," imbuh dia.
Ilustrasi asuransi. Foto: Inna Dodor/Shutterstock
Meski demikian, lanjut dia, kinerja asuransi dari sisi klaim bruto asuransi jiwa syariah per September 2022 tercatat mengalami penurunan secara signifikan menjadi Rp 12,81 triliun atau turun sebesar 4,92 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Namun, kondisi berbeda terjadi di klaim bruto asuransi umum syariah per September 2022 masih naik sebesar 37,80 persen (yoy) menjadi Rp 588 miliar. Lalu, klaim bruto re-asuransi syariah per September 2022 juga naik menjadi Rp 994 miliar atau naik sebesar 37,48 persen (yoy).
"Ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan klaim bruto di sektor asuransi jiwa syariah yang perlu ditingkatkan untuk ke depannya," kata Tatang.
Tatang juga menyampaikan, di kuartal III 2022 ini, asuransi syariah memiliki nilai investasi sebesar Rp 36,90 triliun, menunjukkan kenaikan sebesar 5,28 persen (yoy). Adapun untuk hasil asuransinya melonjak 6.858,81 persen (yoy) menjadi Rp 936 miliar.
Dia menuturkan, saham syariah memberikan porsi paling besar dalam hal penempatan investasi, yakni sebesar Rp 10,63 triliun atau 28,80 persen dari total investasi. Sedangkan pilihan kedua terbanyak adalah surat berharga syariah negara dengan proporsi 23,37 persen dari total aset investasi, atau Rp 8,62 triliun.
ADVERTISEMENT
"Untuk ke depan kita sama-sama berdoa, semoga kinerja baik ini dapat terjaga dan terus mengalami peningkatan seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkas Tatang.