Meski Dibangun Dengan Dana Jumbo, Ini Sederet Manfaat Jalan Tol Trans Sumatera

9 September 2021 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pembangunan proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Bengkulu Seksi Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (18/3/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pembangunan proyek jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Bengkulu Seksi Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (18/3/2021). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang digarap PT Hutama Karya (Persero) sejak 2017, menelan banyak biaya. Hingga saat ini, proyek tersebut telah menghabiskan anggaran Rp 27,1 triliun dari penyertaan modal negara (PMN) dan baru-baru ini mendapatkan tambahan Rp 6,2 triliun.
ADVERTISEMENT
JTTS terbentang dari Lampung hingga Aceh, dengan panjang jalan tol mencapai 1.884 kilometer. Hingga saat ini, sudah 531 km yang terbangun dan ditargetkan rampung seluruhnya awal 2023.
Meski dibangun dengan dana jumbo, pembangunan JTTS disebut memiliki sederet manfaat seperti diungkapkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Salah satunya, memberikan efek keuntungan ganda 1,7 kali terhadap perekonomian, khususnya bagi masyarakat sekitar tol.
"JTTS kami yakini berikan multiplier effect sebesar 1,7 kali terhadap ekonomi nasional. JTTS juga bisa meningkatkan Pendapatan domestik bruto 2,2 persen dan penyerapan tenaga kerja di daerah Sumatera," ujar Tiko, sapaan Kartika, dalam sambutannya di webinar HK Academy bertajuk Accelerating Indonesia's Economic Growth Through Infrastructure Development, Kamis (9/9).
Tiko juga menuturkan, kehadiran JTTS juga bisa mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di Sumatera. Pulau ini banyak memiliki keindahan alam mulai seperti gunung, laut, dan air terjun.
ADVERTISEMENT
Kawasan ekonomi akan terbangun di sini sejalan dengan hadirnya JTTS. Dengan begitu, sumber daya alam yang ada di sini seperti kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, dan teh bisa dioptimalkan karena akses jalan terbuka lebar.
Ilustrasi Tol Trans Sumatera. Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Karena itu pembangunan JTTS salah satu proyek prioritas pemerintah untuk meningkatkan konektivitas di Sumatera," tuturnya.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini meminta kepada Hutama Karya untuk segera menyelesaikan proyek tepat waktu yang ditargetkan pada tahun 2024 pada tahap I. Pemerintah mendukung perseroan dari sisi teknis dan pendanaan untuk menyelesaikan jalan tol ini.
"Dari pendanaan pemerintah telah memberikan PMN kepada HK, hingga saat ini Rp 6,2 triliun di tahun 2021. Kita juga menambah PMN Rp 19 triliun hingga akhir tahun 2021," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyebut meski proyek JTTS tidak layak secara finansial, namun dia yakin jalan tol ini bisa menumbuhkan ekonomi Sumatera karena berbagai sumber daya alam melimpah di pulau ini. Mulai dari minyak, gas, karet, sawit, dan batu bara.
"Kehadiran jalan tol ini tentu akan dorong pertumbuhan ekonomi Sumatera, maka biaya logistik akan turun, antar daerah terkoneksi dengan baik, perjalanan akan singkat, dan saya yakin akan mengundang investor untuk kembangkan potensi di sana. Lebih dari itu akan tingkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat," tuturnya.