Mi Instan RI Merambah Dunia, Digemari Putri Kerajaan sampai Narapidana

6 Januari 2021 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mi instan Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mi instan Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Mi instan produk Indonesia telah merambah pasar dunia. Penggemarnya pun berasal dari kalangan masyarakat yang beragam, mulai dari putri kerajaan hingga narapidana.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Negara Bagian Victoria di Australia, selama ini menjadikan mi instan Indonesia sebagai salah satu makanan bagi narapidana. Departemen Kehakiman negara bagian itu, mengalokasikan dana hingga setara Rp 5,3 miliar untuk pengadaan mi instan.
Dalam ajang pameran produk kuliner, Fine Food Australia, keikutsertaan sejumlah produsen mi instan Indonesia menarik perhatian masyarakat negara kanguru itu. Pada event yang berlangsung 2018 misalnya, produsen makanan yang ikut ambil bagian adalah PT Mayora Indah Tbk, PT Dua Kelinci, PT Sekar laut Tbk, PT Niki Sumber Arta, CV Zoehada Pangan Kreatif, Noval International Trading, dan PT Integral Mulia Cipta.
Dikutip dari pernyataan tertulis Kementerian Perdagangan, keikutsertaan produsen mamin Indonesia dalam pameran ini merupakan upaya Atase Perdagangan (Atdag) Canberra dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, untuk mengembangkan potensi ekspor produk Indonesia ke Australia.
Fine Food Australia 2018. Foto: Instagram/@finefoodexpo
Diminatinya mi instan Indonesia di pasar dunia, membuat ekspor produk ini terus meningkat. Baik volume maupun nilainya.
ADVERTISEMENT
Pada 2015 misalnya, volume ekspor mi instan Indonesia sebesar 112 ribuan ton. Sementara di 2019 sudah di kisaran 150 ribuan ton.
Tren kenaikan juga terjadi pada nilai ekspornya. Jika di 2015 sebesar USD 181 juta, namun di 2019 sudah menyentuh USD 255 juta. Meski secara volume, ekspor mi instan di 2019 turun dari 2018, namun nilainya masih naik.

Pabrik Mi Instan RI di Mancanegara

Meski pandemi COVID-19 menghambat aktivitas perdagangan global, bukan berarti produk mi instan Indonesia eksistensinya di negara lain terganggu.
Karena sejumlah produsen mi instan juga punya unit pabrik di luar negeri. Seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang dikenal dengan produk Indomie, punya pabrik di Jeddah Arab Saudi, Nigeria, Mesir, Sudan dan beberapa negara Afrika lainnya.
Putri Kerajaan Arab Saudi, Princess Jauhara, bertemu dengan pejabat Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Foto: Dok. KJRI Jeddah
Keberadaan pabrik mi instan Indonesia di kawasan Afrika dan Timur Tengah itu pula yang membuat produk ini populer. Bahkan mi instan Indonesia juga digemari putri kerajaan Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap saat Konjen RI di Jeddah, Arab Saudi, bertemu dengan Princess Jauhara. Dalam keterangan tertulis KJRI Jeddah yang dikutip kumparan, Rabu (6/1), Princess Jauhara disebut menyukai mi instan Indonesia.
Princess Jauhara juga meminta KJRI Jeddah menggelar pameran kuliner khas Indonesia di Arab Saudi. Hal itu termasuk untuk menyalurkan kegemarannya pada mi instan. Selain kuliner, dia juga meminati produk lain asal Indonesia, untuk ditampilkan di negaranya.
Dari 'diplomasi mi instan' itulah, Princess Jauhara pun tertarik untuk menjajaki investasi di Indonesia. "Kita pun menjelaskan berbagai peluang dagang dan investasi, mulai dari sektor fashion, makanan, furniture, otomotif, hingga properti," kata Konjen RI di Jeddah, Eko Hartono, melalui keterangan tertulis yang dikutip kumparan, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT