Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Diharap Permudah UMKM dan Konsumen

18 Maret 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerjasama TikTok dan Tokopedia menciptakan layanan belanja Shop I Tokopedia. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kerjasama TikTok dan Tokopedia menciptakan layanan belanja Shop I Tokopedia. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut proses migrasi Tiktok Shop ke Tokopedia sudah hampir 90 persen. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menjelaskan, migrasi dan integrasi sistem yang bersifat substansial sebagian besar sudah rampung, seperti pemisahan data, sistem elektronik, pembayaran hingga tampilan depan aplikasi.
ADVERTISEMENT
“TikTok itu sebenarnya hampir 90 persen sudah. Saya bilang kemarin bakal manggil. sudah kita panggil, sudah menjelaskan progres mengenai TikTok-nya sendiri. Program integrasi antara TikTok Shop dengan Tokopedia,bukan TikTok ya, TikTok Shop,” kata Isy di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (4/3).
Direktur Segara Research Institute, Piter Abdullah, berharap migrasi tersebut bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Menurutnya, Kemendag di satu sisi bersikap hati-hati, tapi di saat yang sama terus mengarahkan agar Tiktok dan Tokopedia memenuhi semua persyaratan.
“Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan solusi dan kepastian hukum bagi para pelaku usaha. Kemendag juga terlihat lebih fokus pada nilai tambah atau manfaat yang dihasilkan dari integrasi kedua platform yang saling melengkapi ini bagi kelanjutan agenda besar digitalisasi UMKM,” kata Piter.
ADVERTISEMENT
Ia juga memuji inisiatif Kemendag dalam memberikan masa transisi kepada Tiktok dan Tokopedia tanpa harus menghentikan bisnis e-commerce di platform keduanya. Menurutnya, hal ini memberikan napas bagi UMKM yang penjualan produknya selama ini sangat tergantung pada Tiktok.
“Itikad baik Kemendag ini membuat roda bisnis UMKM kembali berputar. Seller Tiktok tetap bisa jualan live di saat integrasi platform dan migrasi sistem terus berlangsung. Tidak kebayang kalau mereka dipaksa berhenti hanya karena alasan menunggu proses tuntas. Apalagi ini bulan Ramadan, musim panen para pedagang,” kata Piter.
Piter Abdullah. Foto: Facebook/ @Piter Abdullah
Menurut Piter yang substansial dari integrasi Tiktok dan Tokopedia adalah berpindahnya sistem elektronik, migrasi data dan transaksi ke Tokopedia, sebagaimana diatur Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
ADVERTISEMENT
Perpindahan ini sekaligus memberikan perlindungan terhadap konsumen karena memastikan seluruh transaksi terjadi di platform e-commerce dalam hal ini Tokopedia Shop. Setelah semua aspek yang bersifat substansial terpenuhi, Piter menambahkan, maka langkah selanjutnya adalah memastikan kenyamanan penjual dan pembeli tidak berubah.
Menurut dia, pola belanja dan berdagang secara live yang dilengkapi dengan fitur keranjang sudah menjadi tren yang tidak bisa dilawan. Ini budaya baru yang memberikan kenyamanan dan kepraktisan. Piter bilang, hal ini memudahkan seller dalam berjualan dan memperluas pasar. Sementara konsumen mendapatkan kenyamanan dalam bertransaksi.
“Jadi, agak aneh, sesuatu yang berjalan baik, memberikan manfaat besar, malah mau diotak-atik. Yang penting transaksinya ada di Tokopedia karena regulasinya memang mengatur demikian,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Isy menyebut proses migrasi dibagi ke dalam tiga kategori yakni pembayaran, data dan merchant operational. Untuk saat ini yang paling terlihat perubahannya adalah dari sisi tampilan, sehingga pelanggan bisa merasakan perbedaan dengan sebelumnya.
Sementara yang masih dalam tahap penyempurnaan adalah link untuk tagihan pembayaran (invoice) yang diharapkan bisa tuntas secepatnya agar proses integrasi menjadi genap 100 persen.
Pada praktiknya, saat ini tampilan aplikasi Shop Tokopedia memang terlihat perubahan cukup mencolok. Jika pelanggan belanja melalui keranjang kuning di lapak seller di Tiktok, akan terdapat notifikasi dan pemberitahuan bahwa transaksi diproses oleh sistem Tokopedia. Begitupun setelah transaksi selesai, semua data pesanan, order atau pembelian, sudah tercatat sebagai pemesanan ke Tokopedia.
Migrasi secara back end seperti yang dilakukan Tiktok dan Tokopedia ini juga bisa ditiru platform media sosial lain, semisal Instagram ataupun Facebook yang juga menyediakan fitur belanja online. “Ya bisa saja sepanjang memenuhi ketentuan Permendag Nomor 31,” kata Isy.
ADVERTISEMENT
Isy Karim menganalogikan sistem backend yang diadopsi pada fitur transaksi Shop Tokopedia dalam aplikasi TikTok sebagai sebuah poin berisikan link dalam sebuah paparan. Meskipun ada ikon keranjang dalam aplikasi media sosial TikTok, namun saat ikon keranjang diklik oleh pengguna maka secara otomatis sistem e-commerce telah beralih ke Tokopedia.
"Keranjang kuning itu link aja bukan dalam satu aplikasi, karena si TikTok Shop dan Tokopedia komitmennya agar pengguna merasa nyaman, itu [migrasi] dibikin senyaman mungkin, hampir tidak ada jeda," ujar Isy.