Naruna Ceramic

Mimpi Naruna Ceramik, Dari Garasi Kecil di Salatiga Kini Dicari Pasar Eropa

8 Desember 2021 8:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naruna Ceramic. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Naruna Ceramic. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Berawal dari garasi kecil di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Kauman No 9, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, Roy Wibisono Anang Prabowo merintis bisnis Naruna Ceramic.
ADVERTISEMENT
Naruna Ceramic adalah unit usaha yang memproduksi berbagai peralatan dapur yang bahan utamanya adalah keramik. Produk-produk yang dijual Naruna Ceramic meliputi cangkir, piring, gelas, talenan, mangkok, tatakan, dan sendok.
Menurut Roy, semua produk Naruna Cramic dibuat secara handmade, dengan desain kekinian yang mengikuti tren, lalu food grade atau aman dipakai karena diproduksi dengan pembakaran tinggi. Selain itu juga produk ini kuat dan aman karena teknologi micromave dan diswasher safe.
Roy mendirikan bisnis Naruna Ceramic ini dengan visi yang besar. Ia ingin produk keramiknya bisa menjadi kebanggan Indonesia sebagai keramik handmade yang berkualitas tinggi.
"Naruna itu artinya leader atau pemimpin. Naruna Ceramic, kami ingin suatu saat menjadi leader-nya keramik di Dunia. Jadi kalau di Jepang itu ada Noritake, kalau di Inggris ada Royal Doulton, kami ingin dari Indonesia itu ada Naruna," kata Roy saat berbincang dengan kumparan, Minggu (5/12).
ADVERTISEMENT
Roy mengatakan, mayoritas permintaan datang dari kota-kota besar. Adapun target pasarnya adalah coffeshop, resto, resort, dan hotel bintang lima.
"Kalau luar negeri per hari ini kita sudah ekspor ke 12 negara. Kemarin ekspor lagi ke Inggris, sebelumnya pernah ke India, Dubai, Qatar, Spanyol, dan Belgia," jelas Roy.
Naruna Ceramic. Foto: Dok. Istimewa
Omzet yang diraup Naruna Ceramic saat ini bisa mencapai Rp 500 juta per bulan. Roy mengaku penjualannya sempat terkendala karena banyak resto dan hotel yang tidak beroperasi selama pandemi, namun dampaknya tidak terlalu parah. Menurutnya, bisnis keramik seperti ini adalah salah satu bisnis yang mampu bertahan di tengah pandemi.
Kesuksesan Roy bersama Naruna Ceramic tidak terjadi begitu saja. Bisnis yang masih berumur 2 tahun 3 bulan ini bisa menjadi besar seperti ini setelah melalui banyak tantangan dan rintangan.
ADVERTISEMENT
"Perjuangannya sangat berat. Kami memulainya dari sebuah garasi kecil, bisa dikatakan kami nggak punya modal. (Produksi) keramik itu yang mahal tungkunya sampai ratusan juta. Kami nggak punya uang itu, lalu kami buat tungku sendiri dari bahan-bahan bekas, kami juga nggak punya kantor, ruang tamu kami pakai seadanya untuk showroom," tutur Roy.
Bahkan, untuk mendapatkan akses internet saja pada awalnya Roy kesulitan. "kadang kalau perlu wifi waktu itu kami kerjanya untuk jual (online), numpang di warung bubur kacang ijo. Itu kurang lebih satu bulan kami nebeng di warung bubur kacang ijo," lanjut Roy.
Selain karena kerja kerasnya, perjalanan Roy bersama Naruna Ceramic menjadi pioneer kerajinan keramik di Indonesia tidak terlepas dari program Brilianpreneur.
ADVERTISEMENT
"Awal merintis dulu omzetnya hanya Rp 2,5 juta per bulan, setelah itu berkembang pesat. Sebelum bergabung Brilianpreneur omzet kita sudah naik 12 kali lipat mencapai Rp 200 juta. Setelah bergabung naik lagi 22 kali lipat menjadi sekitar Rp 500 juta," kata Roy.
Naruna Ceramic. Foto: Dok. Istimewa
Brilianpreneur sendiri adalah program yang diselenggarakan BRI untuk memajukan UMKM di Indonesia. Selain mendapat pembekalan melalui pelatihan intensif, UMKM-UMKM yang tergabung juga akan mendapat akses pasar global yang lebih mudah.
Pada tahun ini, Brilianpreneur digelar pada 9-16 Desember 2021. Kegiatan ini menjadi rangkaian dari peringatan HUT ke-126 tahun BRI.
Selama bergabung dengan Brilianpreneur, Roy banyak mendapat pelatihan-pelatihan untuk pengembangan bisnis usaha. Selain itu juga diikutsertakan dalam pameran-pameran yang mempertemukan UMKM dengan buyer internasional. Naruna Ceramic sendiri pada waktu itu berhasil keluar sebagai juara satu di Brilianpreneur Indonesia 2020.
ADVERTISEMENT
"Agustus 2020 kami mencoba mendaftar Brilianpreneur, dari 500 lebih UMKM yang mendaftar kami masuk 50 besar. Di sana kami terus diberi pelatihan-pelatihan dari mentor terbaik, dari 50 besar itu kami masuk menjadi 10 besar dan diberi pelatihan lagi. Dari 10 besar itu ada presentasi di Jakarta dan kami menjadi juara satunya," katanya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten