MIND ID Beberkan Kinerja Moncer Antam-PTBA Semester I 2025

Ilustrasi hilirisasi tambang MIND ID Group. Foto: Dok. MIND ID

Anggota holding industri pertambangan Indonesia MIND ID mencatatkan kinerja moncer sepanjang semester I/2025, mulai dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), hingga PT Timah Tbk (TINS).

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menegaskan bahwa capaian ini bisa didapat karena MIND ID fokus menjaga stabilitas operasional dan mendukung kemandirian industri pertambangan Indonesia.

Meskipun dia juga tidak menampik industri tambang masih dipengaruhi tantangan global, namun MIND ID akan mengandalkan diversifikasi produk sesuai kebutuhan pasar dan efisiensi berkelanjutan untuk menjaga pendapatan.

“Kami juga terus memperkuat integrasi agar setiap peluang pertumbuhan dapat dioptimalkan, sehingga pada akhirnya dapat terus memberi kontribusi nyata bagi negara dan pemegang saham,” kata Pria dalam keterangannya, Rabu (13/8).

Kinerja Anggota Holding MIND ID pada Semester I 2025

Perusahaan tambang pelat merah Antam menjual 29.305 kilogram (kg) emas sepanjang Semester I 2025. Angka ini merupakan jumlah penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah.

Selain emas, Antam juga menjual 8,20 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel dengan produksi 9,10 juta wmt. Kemudian feronikel terjual 5.763 TNi, bauksit 1,03 juta wmt, dan Chemical Grade Alumina 91.109 ton.

Pria mengatakan untuk memperkuat nilai tambah mineral, Antam juga memulai pembangunan proyek strategis ekosistem kendaraan listrik bersama Indonesia Battery Corporation dan mitra internasional.

Produksi batu bara oleh PTBA juga naik yaitu sebesar 16 persen dari periode yang sama tahun lalu, menjadi 21,73 juta ton dengan volume penjualan meningkat 8 persen menjadi 21,62 juta ton.

PTBA melanjutkan proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) serta pengembangan grafit sintetis sebagai bagian dari diversifikasi produk.

Kemudian PT Timah menghasilkan 6.997 ton Sn bijih timah dan 6.870 metrik ton logam timah, dengan penjualan 5.983 metrik ton.

Pria menyoroti kinerja PT Timah di tengah tantangan cuaca dan faktor eksternal, namun PT Timah berhasil mengoptimalkan produksi melalui penambahan armada, pengamanan wilayah IUP, dan transformasi proses bisnis.

Anggota holding pertambangan pelat merah terakhir adalah Vale Indonesia yang mencatat produksi nikel matte 35.584 ton. Rata-rata harga penjualan kuartal II 2025 mencapai US$ 12.091 per ton, naik 1,33 persen dari kuartal sebelumnya, memberikan dorongan positif pada pendapatan.