Mitratel Tetapkan Harga IPO Rp 775-Rp 975, Incar Dana Segar Rp 24,9 Triliun
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel , bakal segera melantai di pasar modal. Mitratel menetapkan harga penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) di kisaran Rp 775 sampai Rp 975.
ADVERTISEMENT
Perseroan akan melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 24,54 miliar saham, atau setara 29,85 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO .
Dengan demikian, Mitratel berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 24,9 triliun dengan menggunakan harga batas atas atau Rp 19,02 triliun dengan harga batas bawah
"IPO ini sebagai bagian dari upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem telekomunikasi untuk digitalisasi hingga ke pelosok negeri," ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam Virtual Public Expose Mitratel, Selasa (26/10).
Dalam aksi korporasi ini perseroan menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint bookrunners dan joint global coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.
ADVERTISEMENT
Adapun roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Mitratel dijadwalkan pada 26 Oktober - 4 November 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 12 November 2021.
Setelah diperolehnya pernyataan efektif dari OJK , penawaran umum akan dilaksanakan pada 16-18 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021.
Theodorus mengatakan rencananya perseroan akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure) organik, 50 persen untuk belanja modal anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.
“Melalui IPO ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian investor regional maupun internasional terhadap Mitratel, dan tentunya mengajak masyarakat luas untuk menjadi bagian dalam kesuksesan membangun Indonesia yang lebih baik lagi melalui digitalisasi,” tuturnya.
Mitratel telah mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua operator seluler Indonesia telah menjadi pelanggan/tenant dengan menempatkan perangkat BTS di menara Mitratel.
ADVERTISEMENT
Selain bisnis utamanya di bidang menara telekomunikasi, Mitratel juga melakukan ekspansi portfolio jasa turunan menara seperti Project Solutions, Managed Services, Fiberisasi dan Digital Services untuk mengakselerasi iklim digital di Indonesia.