news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mobil Listrik Bisa Kurangi Beban Impor BBM, Hemat APBN USD 7 Miliar per Tahun

29 Juni 2022 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: REUTERS/Antonio Bronic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: REUTERS/Antonio Bronic
ADVERTISEMENT
Indonesia Battery Corporation (IBC) menilai, konversi kendaraan berbahan bakar BBM menjadi electric vehicles (Ev) atau mobil listrik, akan menghemat keuangan negara. Terutama lantaran bakal mengurangi beban impor BBM.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, mengatakan bahwa Indonesia mengimpor bahan bakar minyak dalam jumlah yang luar biasa. Sementara saat ini harga minyak dunia sedang melonjak tinggi.
“Hitung-hitungan kami, kalau konversi kita 30 persen di 2030 ke Ev, Indonesia bisa menghemat hampir USD 6-7 miliar per tahun,” kata dia dalam webinar bertajuk Ambisi Indonesia Kebangkitan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik, Rabu (29/6).
Selain menghemat anggaran negara, hal itu juga menurutnya akan berkontribusi pada lingkungan. Penggunaan kendaraan berbahan bakar BBM menurutnya berkontribusi pada emisi karbon sebesar 5 ton per tahun.
“Tapi kalau gunakan Ev yang basisnya listrik biasa bisa kurangi jadi 2 ton. Paling ideal buat Indonesia kalau kita bisa menggunakan Ev basis energinya adalah energi terbarukan. Itu benar-benar nol emisinya,” kata dia.
ADVERTISEMENT
RI bergantung BBM Impor, Bebani APBN
Ilustrasi tutup tangki BBM pada mobil. Foto: dok. Istimewa
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menyoroti ketergantungan Indonesia pada BBM impor. Bahkan, ketergantungan tersebut semakin tinggi hingga membebani APBN dan neraca perdagangan.
“Ketergantungan kita pada BBM energi fosil semakin tinggi dan sampai saat ini pengolahan BBM kita semuanya masih impor. Membebani defisit, membebani APBN kita, membebani transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan,” kata Presiden beberapa waktu lalu.
Jokowi mengatakan, solusi dari ketergantungan impor BBM ini bisa diselesaikan dengan menggencarkan pemakaian kendaraan listrik di dalam negeri. Selain bagian dari upaya transisi energi, ini juga bertujuan mewujudkan kemandirian energi.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa kendaraan listrik bagian dari desain transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Kondisi ini tidak boleh kita biarkan harus mencari cara agar mewujudkan kemandirian energi," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT