Modal Asing Masuk ke Pasar Keuangan RI, Rupiah Diprediksi Makin Menguat

7 Juni 2023 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Mandiri Sekuritas menyebutkan modal asing yang terus masuk ke pasar keuangan domestik turut mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS. Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, mengatakan fundamental ekonomi Indonesia yang membaik dapat mendorong pasar obligasi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Bloomber, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pukul 15.50 WIB mencapai Rp 14.877. Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia sejak 1 Januari hingga akhir Mei 2023, modal asing yang masuk Rp 67,79 triliun di pasar SBN, dan modal asing masuk bersih sebanyak Rp 16,29 triliun di pasar saham.
"Dengan level sekarang (rupiah terhadap dolar AS) misalnya Rp 14.900-an, ada potensi lebih menguat lagi atau tidak, itu mungkin yang akan menentukan arah asing masih masuk atau tidak. Kalau kita melihat ke depannya masih ada potensi Rupiah untuk menguat, bahwa The Fed sudah tidak menaikkan suku bunga bahkan mungkin nurunin. Jadi potensi asing masuk masih sangat terbuka,” ujar Handy dalam acara Equity and Fixed Income Markets Outlook 2023, Rabu (7/6).
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, ekonomi Indonesia juga lebih baik dibandingkan negara lain. Bahkan dibandingkan negara maju seperti Eropa dan Jerman, ekonomi Indonesia juga lebih tinggi.
“Jadi orang kan mau investasi kalau dia tahu masih ada sumber pertumbuhan, kalau tadi data first quarter GDP aja kita lihat negara-negara maju slowing, di Eropa bahkan Jerman itu sudah resesi, sementara kita potensi resesinya kecil sekali. Jadi itu salah satu faktor pendorong kenapa investor asing itu tertarik masuk ke Indonesia,” ungkapnya.
Handy mengatakan, dengan membaiknya indikator ekonomi domestik, peringkat utang Indonesia bisa meningkat. Adapun saat ini rating Indonesia dari Standard and Poor's (S&P) adalah BBB (invetment grade) dengan outlook stabil.
“Kalau leverage utangnya bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara rasio level GDP kita jadi improve. Ini juga yang akan mendorong penilaian dari ratingnya akan membaik, makanya growth story menjadi salah satu faktor penting yang diperhatikan oleh investor untuk masuk ke pasar modal,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT