Modal Asing Masuk Rp 8,51 T di Pasar Keuangan RI per 1 Februari 2024

3 Februari 2024 10:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 8,51 triliun pada 29 Januari-1 Februari 2024. Secara rinci, modal asing yang masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 5,51 triliun, sementara di pasar saham mencatat aliran masuk sebesar Rp 2,46 triliun dan beli neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia sebesar Rp 0,54 triliun.
ADVERTISEMENT
Jika diakumulasikan, selama tahun 2024 nonresiden beli atau modal asing masuk Rp 490 miliar di pasar SBN, beli neto Rp 8,75 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 21,46 triliun di SRBI.
Sementara itu, persepsi risiko terlihat dari premi/fee yang harus dibayar pembeli kepada penjual atau credit default swap (CDS) tercatat masih stabil.
"Premi CDS Indonesia 5 tahun per 1 Februari 2024 sebesar 75,15 bps, relatif stabil dibandingkan 26 Januari 2024 sebesar 75,12 bps," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (3/2).
Rupiah ditutup pada level (bid) Rp 15.760 per dolar AS pada Kamis (1/2), dan dibuka pada level (bid) Rp 15.750 per dolar AS pada Jumat (2/2).
ADVERTISEMENT
Imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun turun ke 6,54 pada Kamis (1/2), dan turun ke 6,52 persen pada Jumat (2/2). DXY atau Indeks Dolar pada Kamis (1/) melemah ke level 103,05, sedangkan yield UST (US Treasury) tenor 10 tahun turun ke level 3,941 persen.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya.