Modal Asing Rp 167 Triliun Kabur dari Indonesia Sejak Awal 2020

26 September 2020 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi  dolar Amerika Serikat (AS). Foto:  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Modal asing masih mengalir keluar Indonesia (capital outflow) sejak awal tahun ini. Bank Indonesia (BI) mencatat capital outflow Rp 167,44 triliun sejak awal tahun ini hingga Kamis (24/9).
ADVERTISEMENT
Keluarnya aliran modal asing di sepanjang tahun berjalan juga disumbang oleh capital outflow dalam periode transaksi 21-24 September 2020.
“Berdasarkan data transaksi 21-24 September 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 0,62 triliun,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangannya, Sabtu (26/9).
Dari data tersebut, modal asing paling banyak keluar di pasar saham sebesar Rp 1,68 triliun. Sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih mencatatkan aliran modal asing masuk (capital outflow) Rp 1,06 triliun.
“Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 167,44 triliun,” jelasnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Wijanarko. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain itu, risiko investasi di Indonesia juga meningkat. Ini terlihat dari premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun yang naik ke 116,04 basis poin (bps) per 24 September 2020. Padahal sebelumnya, per 18 September 2020 premi CDS sebesar 91,55 bps.
ADVERTISEMENT
Meski demikian Onny menuturkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” tambahnya.