Momen Haru Sri Mulyani saat Apresiasi Jajarannya yang Emban Beban Berat

25 Mei 2020 14:28 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di NUH, Singapura sebelum corona mewabah. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di NUH, Singapura sebelum corona mewabah. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Di hari kedua Idul Fitri 1441 H, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar silaturahmi daring (online) dengan keluarga besar Kementerian Keuangan. Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani sempat mencurahkan isi hatinya soal kegigihan para jajaran Kementerian Keuangan dalam bekerja di tengah pandemi corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui Kemenkeu punya peran penting untuk turut menekan dampak pandemi dari sisi perekonomian. Di tengah tekanan kondisi yang serba sulit, Sri Mulyani mengapresiasi kinerja jajaran Kemenkeu karena bisa tetap merancang dan mengimplementasikan berbagai kebijakan stimulus demi menopang perekonomian negara.
“Saya berterima kasih seluruhnya. Dalam menjalankan tugas ini sebagai bendahara negara, Kementerian Keuangan menjaga keuangan negara. Kita selalu dituntut mengeluarkan policy yang bisa membantu tantangan di bidang kesehatan. Tantangan untuk menjaga memberikan bantalan sosial dan ekonomi. Tantangan agar tidak menjadi krisis yang meluas,” ungkap Sri Mulyani dalam silaturahmi daring bersama jajaran Kemenkeu, Senin (25/5).
Seperti diketahui, sudah ada tiga stimulus perekonomian yang digelontorkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Pertama, paket stimulus I pada Februari 2020, untuk menguatkan perekonomian domestik melalui akselerasi proses penyebaran pengeluaran modal (capital expenditure), penunjukan pejabat perbendaharaan resmi, implementasi lelang, dan penyaluran bantuan sosial (bansos), transfer dana desa, dan ekspansi jumlah penerima manfaat kartu sembako.
Seorang wanita melintasi deretan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kedua, paket stimulus II pada Februari 2020, ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat, likuiditas perusahaan dan kemudahan ekspor-impor berupa stimulus fiskal untuk menyokong industri melalui pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan Rp 70,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Kemudian, stimulus fiskal dengan menyederhanakan dan mengurangi hambatan ekspor-impor sektor manufaktur, makanan dan obat-obatan/alat kesehatan, akselerasi proses ekspor-impor untuk reputable traders, dan layanan ekspor-impor melalui sistem logistik nasional.
Ketiga, paket stimulus tambahan pada April 2020 yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 405,1 triliun. Selain itu Kementerian Keuangan juga mendesain Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan Covid-19. Adapun DPR telah menyepakati Perppu 1/2020 tersebut untuk menjadi UU dalam Rapat Paripurna, Selasa (12/5) lalu.
“Bagaimana kita membuat stimulus series pertama, stimulus kedua, stimulus ketiga, membuat dan mendesain perppu agar bisa menjawab. Dan kita membuat peraturan-peraturan di bawahnya dan implementasikan,” ujar Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Menurutnya semua itu dilakukan oleh segenap jajaran Kemenkeu demi memberikan solusi bagi negara yang tengah menghadapi pandemi yang luar biasa ini. Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan bahwa perjalanan Kemenkeu masih panjang. Untuk itu, Sri Mulyani meminta kepada semua anak buahnya untuk tetap berikhtiar dan bertawakal.
“Perjalanan kita masih belum selesai. Masih di awal. Saya harap seluruh jajaran Kemenkeu, di mana pun Anda bertugas, saya harap kita semua tetap memelihara semangat, terus berikhtiar dan tawakal, untuk terus mencari solusi,” tandasnya.