Momentum Ramadan dan Lebaran, Inflasi April Diproyeksi Tembus 3,6 Persen

11 April 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang memadati Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada H-3 Lebaran 2024, Minggu (7/4/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang memadati Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada H-3 Lebaran 2024, Minggu (7/4/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fenomena tingginya angka inflasi memang kerap terjadi pada periode puasa hingga Lebaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya harga kebutuhan pokok.
ADVERTISEMENT
Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memproyeksi inflasi April berada di kisaran 3,2 persen hingga 3,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
“Inflasi diperkirakan sebesar 3,2-3,6 persen yoy. Penyebabnya harga kebutuhan pokok yang tercatat sebagian masih tinggi, terutama di luar jawa,” kata Bhima kepada kumparan, Rabu (10/4).
Bhima bilang, faktor musiman Ramadan hingga Lebaran mendorong inflasi jasa transportasi, makanan minuman dan rekreasi. Tak hanya itu, tingginya angka inflasi juga disebabkan oleh inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).
“Inflasi pasca lebaran bisa lebih meningkat karena ada imported inflation akibat pelemahan kurs rupiah. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS tercatat 6,3 persen yoy sehingga berakibat ke penyesuaian harga berbagai barang impor,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis laju inflasi pada Lebaran 2024 tetap terkendali. Sehingga sepanjang tahun ini, laju inflasi diperkirakan masih dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi pada Maret 2024 mencapai 0,52 persen secara bulanan. Sementara secara tahunan, inflasi Maret 2024 ini sebesar 3,05 persen dibanding Maret 2023 (year on year/yoy), dan secara tahun kalender (year to date/ytd), inflasi pada Maret 2024 mencapai 0,93 persen.
Komoditas yang menyumbang inflasi terbesar adalah komoditas pangan bergejolak, meliputi telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit dan bawang putih.
“Momentum positif ini pun diprediksi masih akan terus berlanjut di tengah terjaganya inflasi sesuai dengan target inflasi tahun 2024 yakni pada angka 2,5±1 persen. Pada Maret 2024 sendiri, inflasi tercatat pada angka 3,05 persen, terjaga dalam rentang sasaran,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Senin (8/4).
ADVERTISEMENT
Secara umum, Airlangga menjelaskan kepercayaan dunia usaha memiliki peran signifikan dalam membentuk arah perekonomian suatu negara. Tingkat kepercayaan tinggi tidak hanya menciptakan lingkungan kondusif untuk investasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta perluasan lapangan kerja.