Moody’s Pertahankan Prospek Stabil Peringkat Utang RI

11 Februari 2020 7:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi utang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi utang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investors Service, mempertahankan peringkat utang jangka panjang Indonesia di level Baa2, dengan prospek stabil.
ADVERTISEMENT
Peringkat tersebut berlaku pada surat utang jangka panjang dalam denominasi rupiah maupun mata uang asing.
Dalam laporannya, Moody’s mengonfirmasi peringkat tersebut karena fundamental pertumbuhan Indonesia dinilai cukup kuat dan stabil. Begitu pun kondisi ekonomi makro.
Beban utang pemerintah Indonesia juga cenderung rendah, dengan defisit fiskal yang dijaga sesuai ketentuan di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Defisit rendah membuat beban utang pemerintah tetap rendah, sekitar 30 persen dari PDB pada 2019, jauh di bawah rata-rata Baa-rata 47,3 persen. Moody’s memproyeksikan utang pemerintah untuk tetap stabil sekitar 30 persen dari PDB dalam jangka pendek dan menengah,” tulis laporan Moody’s, Selasa (11/2).
Seorang petugas menghitung mata uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara/Aprillio Akbar
Moody’s juga menilai ketahanan eksternal Indonesia masih cukup untuk menahan risiko global. Tekanan terhadap rupiah dan sentimen investor pun dinilai telah pulih.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Moody’s masih mencatat beberapa tantangan terhadap peringkat Indonesia saat ini. Basis penerimaan negara dinilai masih lemah, sehingga berpotensi membatasi kemampuan pelunasan utang.
Selanjutnya, ketergantungan pemerintah pada pembiayaan eksternal juga dinilai rentan terhadap sentimen investor asing. Selain itu, Indonesia juga dinilai masih memiliki struktur ekonomi yang rentan pada komoditas.
Moody's berharap reformasi yang bertujuan mengurangi sejumlah kendala struktural ekonomi dan fiskal akan terus berlanjut, meskipun dengan kecepatan bertahap, seperti kemajuan yang relatif lambat yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir,” tulisnya.