MRT Jakarta Cari Startup Baru untuk Kembangkan Ekonomi Digital Rp 300 Triliun

21 November 2020 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berjalan keluar stasiun usai menggunakan angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (30/8). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga berjalan keluar stasiun usai menggunakan angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (30/8). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berkiprah sebagai perusahaan transportasi, PT MRT Jakarta (Perseroda) kini mulai merambah untuk ikut mengembangkan dunia startup. Lewat program MRT Jakarta Star Track Incubation, MRT Jakarta tengah mencari lulusan baru (freshgraduate) atau tunakarya yang terdampak oleh pandemi untuk mendaftarkan diri dan ide bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Peserta yang terpilih nantinya berkesempatan mendapatkan mentoring hingga bantuan modal. Tak hanya itu, ide bisnis yang terpilih akan mendapat akses pasar dan mengembangkan potensi ekonomi digital di sepanjang jalur MRT Jakarta.
“Untuk membangkitkan kembali perekonomian, MRT Jakarta berkontribusi lewat upaya mendorong pengembangan ekonomi digital. Ada 1.000 pendaftar yang telah menyampaikan aplikasinya dan diseleksi dan ide-ide tersebut akan dikembangkan dalam sebuah porses. Setelah dikurasi nanti akan menghasilkan startup,” ujar Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dalam Webinar Bussiness Opportunities During COVID-19, Sabtu (21/11).
William menjelaskan pihaknya memang bertujuan untuk membangun ekonomi digital khususnya pada jalur MRT Jakarta. Sebab ada potensi ekonomi yang sangat besar dalam satu jalur tersebut. Menurut William, potensi ekonomi digital di sepanjang jalur MRT Jakarta ditaksir mencapai Rp 300 triliun.
ADVERTISEMENT
“Ada banyak potensi ekonomi. Investasi pada jalur MRT Jakarta hanya Rp 20 triliun saat ini. Tapi kita bisa generate potensi ekonomi sampe Rp 200-300 triliun hanya di jalur itu. Ekonomi digital punya kontribusi besar dalam memastikan bahwa potensi-potensi dalam jalur MRT bisa dikapitalisasi dengan baik. Tentunya dikapitalisasi oleh anak muda Indonesia,” ujarnya.
Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
MRT Jakarta Star Track Incubation Program merupakan inisiasi PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk mendukung pertumbuhan bisnis rintisan digital di Indonesia terutama pada masa pandemi COVID-19. Program ini akan berlangsung selama dua bulan, yaitu November sampai dengan Desember.
Program ini meliputi beberapa tahap, yaitu pendaftaran pada 9-18 November 2020 bagi peminat yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Dari pendaftar tersebut, 100 orang terpilih akan diumumkan pada 19 November 2020. Tahap berikutnya ialah pembentukan tim perusahaan rintisan (startup) pada 22-26 November. Setelah itu, pada 30 November sampai dengan 4 Desember, akan dilakukan pelatihan satu minggu bagi 25 startups terpilih sebagai bagian dari validasi bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Tahap berikutnya ialah proses inkubasi yang akan berlangsung pada 7-18 Desember terhadap 10 startup terpilih dengan kegiatan seperti lokakarya (workshop), kursus daring (online), dan sesi pendampingan (mentoring) mendalam dengan tujuan menciptakan Minimum Viable Product (MVP).
Pada 19 Desember, 10 startup tersebut akan menunjukkan bisnis dan produk ke publik serta kesempatan pendanaan untuk startup tersebut. Selama masa Januari-Februari 2021, 10 startup tersebut akan mendapatkan pemantauan perkembangan dan sesi pendampingan lanjutan.
Bagi peserta yang berkesempatan mengikuti program ini, akan mendapatkan sejumlah manfaat besar seperti mengikuti lebih dari 20 sesi dan mentoring dari para ahli, berjejaring dengan mitra program, kesempatan mendapatkan pendanaan hingga Rp 200 juta rupiah, hingga akses pasar.
ADVERTISEMENT
PT MRT Jakarta (Perseroda) sangat mendorong para lulusan baru atau tunakarya yang terdampak oleh pandemi, memiliki latar belakang teknologi atau marketing yang kuat, memiliki komitmen dan passion terhadap startup, memiliki pendekatan yang kreatif terhadap masalah, berdomisili di Jabodetabek, serta menunjukkan latar belakang kepemimpinan yang kuat untuk mendaftar dalam program ini.