Musim Kemarau Bikin Harga Barang Mahal, Jokowi Godok Aturan Baru

23 Oktober 2023 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers terkait pertemuan ASEAN Tingkat Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (AFHMM) di Jakarta, Kamis (24/8) Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers terkait pertemuan ASEAN Tingkat Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (AFHMM) di Jakarta, Kamis (24/8) Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi tengah merumuskan kebijakan baru untuk menghadapi pelemahan daya beli masyarakat karena harga pangan malah. Meroketnya harga pangan, salah satunya disebabkan musim kemarau berkepanjangan karena El Nino.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat dengan Presiden Jokowi bersama para menteri terkait dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/10).
Sri Mulyani menyebut di dalam kebijakan nanti akan ada penyesuaian baru untuk menjaga stabilitas harga pangan hingga inflasi. Tapi dia tak menyebutkan detail strategi yang diambil.
"Ada adjustment pasti, namun itu adalah di dalam untuk terus menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi tetap bisa berjalan secara sustainable," terangnya.
Sri Mulyani juga memantau pergerakan harga minyak mentah dunia yang mulai menguat akibat perang di Timur Tengah. Meski begitu, dia melihat belum ada dampak signifikan ke harga BBM di dalam negeri.
Dikutip dari oilprice.com pukul 19:22, harga minyak WTI di posisi USD 87,46 per barel dan minyak Brent USD 91,67 per barel.
ADVERTISEMENT
"Kita sampai hari ini belum melihat itu sebagai hal yang signifikan, paling tidak sekarang kiga lihat perkembangan di mid east yang masih kita jaga dan waspadai, karena kan di sana konsentrasi produksi minyak.
Selain masalah sektor riil, dalam rapat tadi juga Sri Mulyani melaporkan kondisi ekonomi global yang akan berdampak ke Indonesia mulai dari nilai tukar rupiah yang sore ini hampir sentuh Rp 16.000 per USD.
Presiden Joko Widodo didampingi Menkeu Sri Mulyani (kanan) mengikuti KTT LB G20 dari Istana Bogor, Kamis (26/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Dari sektor keuangan, pemerintah juga akan pantau terus stabilitas perbankan, pasar modal, dan juga lembaga keuangan bukan bank, termasuk pergerakan investor yang akan membeli surat berharga dan juga yang akan menariknya keluar, merespons kebijakan suku bunga acuan The Fed di AS.
"KSSK akan berkumpul pada akhir bulan ini sesuai dengan waktu berkumpul atu rapat berkala, dan nanti kita akan terus melakukan secara teliti berbagai kondisi sektor keuangan termasuk kita terus melakukan berbagai stress test untuk meyakinkan bahwa sektor keuangan akan baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT