Nadiem: Kesempatan Terbuka Lebar, Formasi Guru PPPK Masih Banyak yang Kosong

8 Oktober 2021 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim berdialog dengan sejumlah kepala sekolah dan guru saat melakukan kunjungan kerja di SMK Negeri 8 Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/11). Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim berdialog dengan sejumlah kepala sekolah dan guru saat melakukan kunjungan kerja di SMK Negeri 8 Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/11). Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, berbicara soal masih belum terpenuhinya formasi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dalam rekrutmen CPNS 2021, pemerintah membuka kuota untuk sebanyak 1 juta guru honorer.
ADVERTISEMENT
Nadiem menjelaskan, dari total kuota yang disediakan tersebut, hanya separuhnya yang bisa dipenuhi oleh daerah. Ia mendorong agar daerah bisa lebih memaksimalkan lagi kuota formasi yang disediakan pemerintah.
"Di tahun 2021 pemerintah pusat telah menyediakan jumlah untuk 1 juta lebih guru honorer jadi PPPK. Namun formasi itu harus datang dari daerah, dan daerah mengajukan formasi hanya 506.252 formasi," ujar Nadiem dalam virtual conference, Jumat (8/10).
Itu pun, kata Nadiem, tidak semua formasi diisi oleh pelamar. Jumlah guru honorer yang melamar di formasi tersebut hanya 322.665 orang. Artinya ada 153.587 formasi yang tak diisi.
Sehingga dari jumlah yang ikut dalam seleksi kompetensi I, hanya 177.329 orang yang berhasil lolos seleksi dan bakal diangkat sebagai guru PPPK dalam tahap pertama ini.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Nadiem mendorong agar peserta yang gagal dalam seleksi, untuk bisa ikut berpartisipasi lagi di seleksi tahap II dan III tahun ini, serta seleksi tahun 2022.
"Kita akan meyakinkan daerah meningkatkan formasi daerah masing-masing. Masih banyak yang belum terpenuhi, kebanyakan di daerah terpencil di mana masih belum cukup gurunya yang menjadi pelamar," ujar Nadiem.
"Ronde pertama juga fokusnya adalah guru-guru negeri di dalam daerahnya sendiri, dan juga dalam sekolahnya sendiri. Jadinya ini formasi kosong akan terus dipenuhi di ronde berikutnya," sambung Nadiem Makarim.