news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nasib Diskon Pajak Mobil Baru, Menanti Persetujuan Sri Mulyani

31 Desember 2020 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani dan Jokowi Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani dan Jokowi Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Keinginan produsen otomotif untuk mendapatkan pembebasan pajak mobil baru harus pupus. Presiden Jokowi hanya merestui pemberian diskon pajak saja.
ADVERTISEMENT
Persetujuan tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada konferensi pers lusa lalu. Agus mengatakan relaksasi pajak mobil baru tersebut agar menarik investor dan menumbuhkan industri otomotif dalam negeri.
"Ini sesuatu yang sudah kami usulkan dan sudah kami laporkan. Presiden (Jokowi) secara prinsip udah setuju," katanya dalam Gelaran Konferensi Pers Akhir Tahun secara virtual dikutip Selasa (29/12).
Agus semula berharap mobil baru bisa mendapatkan pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah atau PPnBM. Usulan itu sudah dia ajukan ke Menteri Keuangan, sejak September 2020.
Jika dikabulkan, pembebasan pajak atau pajak sebesar 0 persen tersebut akan diberlakukan hanya sampai Desember 2020. Tujuannya untuk mendongkrak produksi dan penjualan otomotif, khususnya di masa pandemi.
Sayangnya, usulan bebas pajak nol persen bagi mobil baru ditolak Menteri Keuangan Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak mempertimbangkan saat ini untuk memberikan pajak mobil baru nol persen seperti yang disampaikan industri maupun Kementerian Perindustrian," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers online APBN KiTa pada Oktober lalu.
Kendaraan petugas PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT) melintas di samping mobil yang siap diekspor di IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Menanti Hitungan Diskon Pajak Sri Mulyani

Meskipun diskon pajak mobil baru sudah disetujui Presiden Jokowi, namun kebijakan tersebut tetap harus menunggu lampu hijau dari Sri Mulyani.
Menurut Agus, Kemenkeu memiliki perhitungan sendiri dalam menentukan kebijakan tersebut. Dia mengakui jika Kemenkeu belum memberikan lampu hijau
"Mereka punya penilaian sendiri, posisi sendiri yang mereka kelola. Jadi kami belum mendapat green light dari Kemenkeu," ujar Agus Gumiwang.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Saham Emiten Otomotif dan Komponen Kompak Anjlok
Pengumuman mobil baru hanya akan mendapatkan diskon pajak di masa pandemi ini direspons pasar modal. Emiten-emiten otomotif dan komponen ban kompak merah pada perdagangan sepanjang Selasa (29/12).
ADVERTISEMENT
Hanya PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) yang tercatat menghijau. Berikut kumparan rangkum sejumlah saham emiten otomotif dan komponen ban yang anjlok kemarin.
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Pantauan kumparan, sepanjang hari kemarin, saham ASII terpantau merah. Saham ASII dibuka Rp 6.025 langsung melesat ke Rp 6.100 dan sempat menyentuh Rp 6.125 usai jeda makan siang.
Sayangnya, laju saham emiten ini ditutup Rp 6.050, kehilangan 25 poin atau 0,41 persen dibandingkan penutupan pada Senin Rp 6.075.
2. PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS)
Emiten ini tercatat dibuka Rp 1.465. Usai makan siang menyentuh Rp 1.565 dan ditutup menguat Rp 1.520, bertambah 35 poin atau 2,36 persen dibandingkan penutupan perdagangan Senin.
ADVERTISEMENT
3. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Saham anak usaha Astra International ini tercatat dibuka Rp 1.160. Usai makan siang langsung merah menjadi Rp 1.135. Pada pukul 14:50 WIB, sempat naik tipis ke Rp 1.145.
Sayangnya, pada penutupan perdagangan pukul 15:14 WIB, harga saham AUTO ditutup Rp 1.135, turun 2,16 persen atau kehilangan 25 poin dibandingkan penutupan Senin.
4. PT Multisrada Arah Sarana Tbk (MASA)
Harga saham MASA dibuka Rp 1.100 dan langsung terjun Rp 980 menjelang makan siang pukul 11:30 WIB. Pada pukul 15.14, harga sahamnya ditutup Rp 1.025 anjlok 6,82 persen atau kehilangan 75 poin dibandingkan penutupan Senin.
5. PT Indo Kordsa Tbk (BRAM)
ADVERTISEMENT
Harga saham dibuka Rp 5.975 pada perdagangan kemarin. Sempat turun ke Rp 5.575, lalu pada penutupan turun lagi menjadi Rp 5.200 atau kehilangan 775 poin alias anjlok 12,97 persen dibandingkan penutupan perdagangan Senin.