Nasib Pedagang Blok M, Sepi Pengunjung Harus Bersaing di Era Digital

20 Juni 2022 7:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kios pedagang di Blok M Square, Jakarta Selatan terpantau sepi pengunjung, Minggu (19/6/2022). Foto: Galang/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kios pedagang di Blok M Square, Jakarta Selatan terpantau sepi pengunjung, Minggu (19/6/2022). Foto: Galang/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi Blok M Square terpantau sepi pengunjung meski di akhir pekan. Para pedagang pun harus putar otak untuk tetap mendapatkan omzet, salah satunya dengan beralih ke e-commerce.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan, Minggu (19/6) terpantau sudah banyak kios yang dibuka di akhir pekan ini. Namun tak sedikit pula, kios yang tutup sejak pandemi COVID-19 berlangsung.
Menurut salah satu penjual kaset di sana, Gita, mengaku walaupun sudah banyak kios yang buka tapi para pengunjung masih tampak sepi. Dirinya pun saat ini memilih untuk beralih ke e-commerce untuk tetap mendapatkan omzet.
Gita pun mengaku, saat ini dirinya justru bertumbuh pada penjualan online. “Saya sudah menjual produk secara online sejak sebelum pandemi COVID-19, untungnya saat pandemi COVID-19 berlangsung, penjualan secara online sangat membantu,” ujar Gita, Minggu (19/6).
Senada, Rafi salah satu penjual buku di sana mengatakan bahwa saat ini barang dagangannya lebih laku di pasar online. Meski demikian. dirinya pun menyebutkan setelah penanganan pandemi COVID-19 membaik, pembelian secara offline meningkat di hari-hari libur.
ADVERTISEMENT
Adapun, penjual barang-barang pecah belah dan kristal, Anita menuturkan dirinya masih melakukan penjualan produknya secara konvensional. Perempuan berumur 62 tahun ini mengaku dirinya, masih ketinggalan informasi perihal penjualan online.
Dirinya pun mengaku saat pandemi COVID-19 berlangsung penjualannya terkadang diberhentikan. “Kadang-kadang saya tutup, tapi kalau mau ambil barang saya buka lagi, nah untungnya masih ada yang menghubungi untuk membeli,” katanya.
Anita pun berharap dirinya dapat belajar untuk masuk ke pasar online atau e-commerce. “Saya mau banget, tapi saya gaptek jadi saya enggak ikutan ke sana,” harap Anita.