Neraca Perdagangan RI Defisit USD 350 Juta di April 2020

15 Mei 2020 10:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat berat mengangkut tangki di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alat berat mengangkut tangki di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan selama April 2020 mencatatkan defisit sebesar USD 350 juta. Meski demikian, secara kumulatif sejak Januari-April 2020, neraca perdagangan masih mencatatkan surplus USD 2,25 miliar.
ADVERTISEMENT
Defisit neraca perdagangan selama bulan lalu jauh di bawah Maret 2020 yang surplus USD 720 juta. Namun defisitnya mengecil jika dibandingkan April 2019 yang defisit hingga USD 2,29 miliar.
“Meski defisit pada April 2020, kembali sebetulnya posisi ini lebih bagus dari April 2019 karena defisit USD 2,3 miliar. Meski defisit USD 0,35 miliar, jauh lebih landai dibanding April 2019 USD 2,3 miliar,” ujar Kepala BPS, Suhariyanto saat video conference, Jumat (15/4).

Ekspor

Secara rinci, nilai ekspor selama bulan lalu sebesar USD 12,19 miliar, turun 13,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan turun 7,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Ekspor migas mencapai USD 610 juta, turun 17,70 persen (yoy). Dan ekspor nonmigas mencapai USD 11,58 miliar atau turun 6,38 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sektornya, hanya ekspor pertanian yang mengalami kenaikan secara tahunan, yakni naik 12,66 persen (yoy) menjadi USD 280 juta.
BPS gelar konferensi pers terkait neraca perdagangan Januari 2020. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sementara sektor industri pengolahan turun 1,77 persen (yoy) menjadi USD 9,76 miliar dan sektor pertambangan merosot 29,47 persen (yoy) menjadi USD 1,54 miliar.
Selama April 2020, China, Swiss, Taiwan menjadi negara tujuan ekspor RI yang mengalami kenaikan tertinggi, masing-masing mencapai USD 227,6 juta, USD 212,8 juta, dan USD 98,7 juta.
Sedangkan ekspor RI ke India, AS, dan Bangladesh tercatat mengalami penurun. Masing-masing mencapai USD 358,2 juta, USD 271,1 juta, dan USD 203,4 juta.
Secara kumulatif Januari-April 2020 atau total ekspor RI mencapai USD 53,95 miliar, naik 0,44 persen (yoy).
ADVERTISEMENT

Impor

Selama April 2020, impor tercatat sebesar USD 12,54 miliar, turun 6,10 persen (mtm) dan merosot hingga 18,58 persen (yoy).
Impor migas mencapai USD 850 juta, turun 61,78 persen (yoy). Sementara impor nonmigas sebesar USD 11,68 miliar, turun 11,24 persen (yoy).
Berdasarkan penggunaan barangnya, seluruh impor mengalami penurunan secara tahunan. Secara rinci, impor konsumsi mencapai USD 1,22 miliar turun 16,57 persen (yoy).
Impor bahan baku penolong mencapai USD 9,36 miliar, turun 19,13 persen (yoy), dan impor barang modal turun 17,11 persen (yoy) menjadi USD 1,96 miliar.
Selama bulan lalu, impor dari China, Kanada, dan Brasil mengalami kenaikan, masing-masing sebesar USD 762 juta, USD 84,1 juta, dan USD 80,6 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara impor dari Malaysia, Hong Kong, dan Swiss mengalami penurunan masing-masing USD 155,3 juta, USD 135,1 juta, dan USD 120,4 juta. Secara kumulatif sejak Januari-April 2020, impor mencapai USD 51,71 miliar, turun 7,78 persen (yoy).