Neraca Perdagangan RI Januari 2020 Defisit, Ini Pemicunya

17 Februari 2020 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi neraca perdagangan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi neraca perdagangan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Neraca perdagangan Indonesia Januari 2020 mencatat defisit USD 0,86 miliar, meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar USD 0,06 miliar.
ADVERTISEMENT
Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas akibat kenaikan impor barang konsumsi dan barang modal untuk kegiatan produktif, di tengah kinerja ekspor nonmigas yang belum kuat sejalan dengan kondisi global yang belum kuat.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat didorong oleh menurunnya ekspor migas, meskipun impor migas juga telah lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Neraca perdagangan nonmigas pada Januari 2020 tercatat surplus USD 0,32 miliar, menurun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD 0,94 miliar.
Perkembangan tersebut satu sisi dipengaruhi oleh kenaikan impor nonmigas yakni impor barang konsumsi dan barang modal seperti kendaraan dan bagiannya.
Di sisi lain, kinerja ekspor nonmigas belum kuat, terutama akibat menurunnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati serta komoditas bijih, kerak, dan abu logam yang menurun, sedangkan ekspor komoditas logam mulia, perhiasan/permata serta besi dan baja meningkat sejalan dengan permintaan global yang masih kuat.
Ilustrasi neraca perdagangan. Foto: Shutterstock
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2020 meningkat menjadi sebesar USD 1,18 miliar, dari defisit USD 1,00 miliar pada bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Peningkatan defisit tersebut terutama akibat kinerja ekspor migas yang menurun sejalan dengan menurunnya ekspor minyak mentah dan gas, meskipun impor migas juga menurun baik dalam bentuk hasil minyak dan gas.
Bank Indonesia (BI) memandang neraca perdagangan Januari 2020 mengindikasikan permintaan domestik yang tetap baik. Peningkatan impor barang konsumsi menggambarkan daya beli yang tetap terjaga, sementara peningkatan impor barang modal mencerminkan keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.