Nilai Perdagangan Bilateral China-Indonesia Tembus Rp 16,97 Triliun

11 November 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Nilai perdagangan bilateral antara China dan Indonesia mencapai USD 1,1 miliar atau tembus Rp 16,97 triliun (asumsi kurs Rp15.432 ,5 per dolar AS) pada sembilan bulan di 2022. Jumlah tersebut meningkat 29 persen secara tahunan (yoy).
ADVERTISEMENT
Padahal di tahun lalu, perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD 1,24 miliar. Wakil Menteri dan Deputi Perdagangan Internasional Tiongkok, Wang Shouwen mengatakan, ini adalah nilai tertinggi dalam sejarah perdagangan China.
Adapun yang menjadi komoditas mayoritas utama Indonesia yang diimpor ke China adalah minyak sawit. Di mana, Indonesia menjadi pengimpor minyak sawit terbesar di China selama tujuh tahun berturut-turut.
Wang menyebut nilai impor produk pertanian China dari Indonesia dalam semester pertama tahun ini mencapai USD 7,05 miliar. "Hal ini menunjukkan keseimbangan perdagangan kedua negara dan menunjukkan perdagangan yang saling menguntungkan dan memenangkan," ujar Wang Shouwen, Jumat (11/11).
Sementara itu, total impor China ke Indonesia saat ini hanya sekitar 4 persen. Namun, Wang optimis peluang ekspor pertanian di Tiongkok akan terus meningkat. Hal ini mengingat Tiongkok sebagai negara pertanian terbesar.
ADVERTISEMENT
Indonesia dan China telah menandatangani komitmen perdagangan antar kedua negara. Melalui nota kesepahaman yang ditandatangani hari ini, Jumat (11/11), China siap memborong setidaknya 1 juta ton crude palm oil (CPO) dari Indonesia.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, penandatanganan komitmen ini merupakan realisasi dari hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing pada Juli 2022 lalu.
Sebanyak 1 juta ton CPO tersebut adalah jumlah minimal yang bisa China borong melalui kesepakatan ini. Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Farid Amir, mengatakan penandatanganan komitmen ini hanya tahap awal, sementara untuk jumlah dan komoditas pastinya akan ditetapkan melalui koordinasi antar penguasa Indonesia dengan China.
ADVERTISEMENT