Nilai Transaksi Harian Bursa di 2023 Turun, BEI Beberkan Alasannya

29 Desember 2023 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) bursa turun dibandingkan tahun 2022. Adapun, RNTH bursa di 2023 tercatat sebesar Rp 10,75 triliun, sementara di 2022 senilai Rp 14,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan turunnya RNTH disebabkan oleh kondisi makroekonomi dunia. Antara lain tingginya suku bunga The Fed hingga tingginya inflasi di sejumlah negara maju.
"Sehingga investor punya opsi buat beli obligasi. Ini jadi challenge termasuk dalam negeri, adanya ori dan sebagainya membuat investor terutama investor retail beralih," kata Iman di Kantor BEI, Jumat (29/12).
Iman menargetkan transaksi harian bursa di tahun depan mencapai Rp 12,25 triliiun. Lebih lanjut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 Desember 2023 yang ditutup pada level 7.303,89 atau meningkat 6,62 persen dari penutupan perdagangan tahun 2022.
Di sisi lain, dari sisi supply, jumlah perusahaan tercatat saham di BEI telah melampaui angka 900 pada 8 November 2023 lalu, dan sampai dengan saat ini terdapat 903 perusahaan tercatat saham.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan EY Global IPO Trends 2023, BEI menduduki peringkat ke-6 dari segi jumlah Initial Public Offering (IPO), serta peringkat ke-9 dari segi total fund-raised di antara bursa-bursa global.
"Sepanjang tahun 2023, pencatatan efek baru di BEI meliputi 79 saham, 120 emisi obligasi, 3 ETF, 2 EBA-SP, dan 182 waran terstruktur dengan total fund-raised saham sebesar Rp 54,14 triliun dan obligasi sebesar Rp 126,97 triliun," ungkapnya.
Direktur Utama BEI Iman Rachman di kantornya, Jumat (29/12/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Penambahan pencatatan sebanyak 79 saham baru pada tahun 2023 ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.
Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor. Sementara itu, khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan 811 ribu investor saham menjadi 5,25 juta investor saham.
ADVERTISEMENT
Partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi dari kalangan investor institusi. Hal ini mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik.
"Peningkatan jumlah investor ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi kepada masyarakat," tutur Iman.
Hingga 28 Desember 2023, di seluruh Indonesia telah berlangsung lebih dari 18 ribu kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi pasar modal, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 3,1 juta orang.