news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat ke Kisaran Rp 14.750-Rp 14.850

19 Mei 2020 8:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah diprediksi menguat tipis terhadap dolar AS pada Selasa (19/5). Penguatan tersebut berada di kisaran Rp 14.750-Rp 14.850 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Bloomberg, Senin (18/5) kemarin, nilai tukar rupiah pada pukul 9.25 WIB bergerak melemah terhadap dolar AS di Rp 14.860. Sementara sejak awal tahun (year to date), rupiah masih tertekan 7,17 persen.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan sebetulnya, rupiah sudah lebih dari sebulan ini mengalami tren penguatan.
Namun, pelemahan juga masih dimungkinkan terjadi dalam dinamikanya. Menurutnya, memang ada risiko pembalikan akibat faktor teknikal. Apalagi menjelang ditutupnya pasar keuangan karena libur lebaran.
"Saya perkirakan rupiah hari ini akan bergerak mix di kisaran Rp 14.750 sampai dengan Rp 14.850 (per dolar AS)," ujar Piter kepada kumparan, Selasa (19/5).
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Piter menjelaskan, ada beberapa sentimen positif yang bisa mendorong rupiah tetap menguat tipis pada hari ini. Pertama, mulai melonggarnya lockdown di beberapa negara serta adanya kabar baik tentang vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dikarenakan berlimpahnya dolar dari QE (Quantitative Easing) yang dilakukan The Fed. QE merupakan suatu kebijakan pemerintah dengan upaya penambahan uang baru ke pasar keuangan yang sedang bermasalah, namun hal ini dilakukan dengan jalan tanpa mencetak uang.
"Sementara di dalam negeri, rencana pemerintah untuk mulai melonggarkan kegiatan ekonomi pada bulan depan juga memunculkan semangat bagi bagi pelaku ekonomi," ujarnya.