November, Jokowi Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Surabaya

7 Agustus 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan bakal meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surabaya pada November mendatang.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan PLN terkait penyelesaian tahap akhir pembangunan PLTSa. Risma menyebut, PLN sanggup memfasilitasi sejumlah alat untuk aliran listrik dari PLTSa.
Pak Presiden mau meresmikan akhir November. Makanya itu didorong kan kemarin ada komunikasi dengan PLN. PLN sudah sanggup, nanti tinggal nekan kontraktornya karena kan jenis sambungan kayak meteran itu kan harus dengan PLN, kan PLN juga harus standarnya seperti ini gitu. Karena ini kan pertama,” ujar Risma di Pemkot Surabaya, Rabu (7/8).
Risma menilai, PLTSa ini harus sesuai standar PLN. Alasannya, agar PLTSa Surabaya saat difungsikan tidak menimbulkan masalah. “Peralatan-peralatan yang nanti akan itu kan nanti kayak pembangkit yang digunakan untuk PLN. Kan artinya apa? Standarnya harus sesuai dengan standar PLN supaya tidak ada masalah,” jelasnya.
Tri Risma di acara Ngebuburit kumparan. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Sementara itu, Risma juga sudah meminta kepada investor untuk segera menyelesaikan proyek hingga tiga bulan ke depan sesuai dengan target. “Kemarin si investornya itu enggak sanggup kalau 3 bulan, tapi kita paksa untuk dia bisa selesai 3 bulan supaya nanti akhir November bisa diresmikan Pak Presiden,” terangnya.
ADVERTISEMENT
“Karena peralatannya kan impor makanya nanti kita pilih, PLN juga supaya cari barang yang mudah didapat supaya enggak tidak harus menunggu dibuat,” imbuhnya.
Pembangunan pembangkit listrik tersebut kini sudah mencapai 90 persen. Rencananya PLTSa Surabaya dapat menampung rata-rata 1.300 sampai 1.400 ton sampah.
“Sudah selesai kita 90 persen. Kemarin itu hanya terganggu ada karena PLN untuk nerima hasil listriknya itu loh. Jangan dilihat sampahnya, tapi ini menjadi pembangkit baru. Sumber listrik baru,” pungkasnya.