OJK Beberkan 5 Langkah Agar Ekonomi RI Tetap Tumbuh di Atas 5 Persen

4 Desember 2019 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Indonesia Economic Outlook 2020 yang digelar Bank Permata. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara Indonesia Economic Outlook 2020 yang digelar Bank Permata. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berbicara mengenai outlook perekonomian di 2020. Senior Eksekutif Analis OJK Inka B. Yusgiantoro mengungkapkan, asumsi ekonomi makro 2020 adalah pertumbuhan ekonomi 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk inflasi diperkirakan 3,1 persen. Sedangkan nilai tukar Rp 14.000 per USD. Meski begitu, Inka berharap pihak-pihak terkait bisa terus meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Kita akan melihat Kemenkeu atau Bank Indonesia melakukan kebijakan akomodatifnya untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi,” kata Inka di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (4/12).
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kata Inka, OJK merancang beberapa strategi. Strategi yang pertama adalah menyediakan alternatif pembiayaan sektor strategis pemerintah.
“Itu penyediaan produk pasar modal untuk pembiayaan jangka panjang seperti reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), seperti Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP),” ujar Inka.
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
Langkah kedua adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu menurut Inka bisa diwujudkan seperti dengan peningkatan kontribusi lembaga jasa keuangan dalam pembiayaan sektor prioritas seperti pengembangan industri ekspor sampai mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.
ADVERTISEMENT
“Ketiga, akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat kecil di daerah terpencil,” ungkap Inka.
Lebih lanjut, Inka membeberkan strategi keempat yang disiapkan OJK adalah mempersiapkan industri jasa keuangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Ia menjelaskan salah untuk mendukung rencana itu adalah mendorong digitalisasi produk dan layanan keuangan.
“Kelima, mereformasi bisnis proses industri dan internal OJK,” tutur Inka.