OJK Belum Terima Proposal Merger BTN Syariah & Bank Muamalat

29 Desember 2023 19:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae pada sosialisasi penerbitan POJK Tata Kelola di Jakarta, Selasa (19/9/2023). Foto: OJK
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae pada sosialisasi penerbitan POJK Tata Kelola di Jakarta, Selasa (19/9/2023). Foto: OJK
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengaku belum menerima proposal merger PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah.
ADVERTISEMENT
"(Proposalnya) belum kami terima," kata Dian kepada awak media di gedung BEI, Jumat (29/12).
Meski begitu, Dian bilang, pihak BTN Syariah dan Bank Muamalat sudah berbincang dengannya terkait merger tersebut.
"Kita tinggal tunggu proposalnya nanti di OJK tinggal melihatnya kemudian kita approve," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan merger antara BTN Syariah dan Muamalat dilakukan untuk mendorong persaingan industri bank syariah yang sehat.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Petugas Bank Tabungan Negara (BTN) melayani warga saat Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi BTN di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
"Kami mendorong persaingan di industri bank syariah bisa lebih sehat, BSI sudah sehat dan baik, tapi mesti lebih sehat. Kita kan sepakat Indonesia open market artinya ada investasi luar negeri, ada dari swasta, ada dari BUMN sebagai benteng ekonomi nasional tapi perlindungan kepada UMKM harus terjadi," kata Erick di Kementerian BUMN, Selasa (19/12).
ADVERTISEMENT
Erick mengaku sudah berdiskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Menteri Agama terkait rencana merger ini. Lebih lanjut, dia memastikan proses merger akan selesai Maret 2024.
"Itu kalau nanti digabungin itu mungkin bisa masuk top 16, siapa tahu masuk 10 besar. Sekarang sedang dalam proses pembicaraan kalau semuanya lancar Maret bisa final," tuturnya.
Ilustrasi Bank Muamalat. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan