OJK: Investor Pasar Modal Syariah Tembus 1.060.704, Naik 45,95 Persen

11 November 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir dan beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi pasar modal global, pasar modal syariah mampu bertahan. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan ada berbagai capaian yang berhasl diraih salah satunya yaitu pertumbuhan investor pasar modal syariah yang sangat signifikan selama periode pandemi.
ADVERTISEMENT
“Data per 30 September 2021 menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan efek saham syariah tumbuh 45,95 persen Year to date (ytd) sehingga menjadi 1.060.704 investor,” ujar Nurhaida dalam Sharia Investment Week 2021, Kamis (11/11).
Sementara itu, jumlah kepemilikan reksa dana syariah tumbuh 66,69 persen ytd menjadi 805.867 investor. Jumlah kepemilikan sukuk korporasi juga tumbuh 26,68 persen menjadi 945 investor.
Di sisi lain, Nurhaida melaporkan data statistik produk per 29 Oktober 2021 menunjukkan nilai kapitalisasi saham syariah tercatat sebesar Rp 3.683 triliun, sementara nilai sukuk korporasi outstanding sebesar Rp 34,98 triliun.
Wakil Ketua OJK Nurhaida. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Kemudian nilai sukuk negara outstanding sebesar Rp 1.152 triliun, dan nilai aktiva bersih reksa dana syariah sebesar Rp 40,95 triliun. Tak hanya itu, dari 40 emiten baru yang melakukan Initial Public Offering saham maupun EBUS per 6 November 2021, terdapat 30 emiten saham yang sahamnya memenuhi kriteria Daftar Efek Syariah, serta satu emiten yang melakukan penawaran umum sukuk.
ADVERTISEMENT
“Atas pencapaian yang secara umum meningkat tersebut, pada kesempatan yang berbahagia ini, kami sangat mengapresiasi seluruh insan pasar modal yang telah berperan aktif mendukung pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia agar terus berperan dalam menggerakkan roda perekonomian nasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga mengapresiasi kinerja pasar modal syariah. Menurutnya meski di tengah masa pandemi COVID-19, pasar modal syariah tetap bisa tumbuh konsisten.
“Khusus pasar modal syariah, saya mendapat laporan bahwa meskipun di tengah pandemi COVID-19, produk pasar modal syariah terus mengalami pertumbuhan yang konsisten, seperti pada sukuk negara dan reksa dana syariah,” ujar Ma’ruf.
Menurutnya salah satu keunggulan dari pasar modal syariah Indonesia adalah proses transaksi saham yang secara end to end telah memenuhi prinsip syariah. Untuk itu Ma’ruf pun mengimbau agar hal tersebut terus dijaga supaya kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal syariah Indonesia semakin kuat.
ADVERTISEMENT