OJK Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Bisa Capai 7 Persen

4 Agustus 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 sebesar tujuh persen (year on year/yoy) dapat tercapai. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dalam paparan hasil rapat Dewan Komisioner OJK.
ADVERTISEMENT
“Kredit yang mulai mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi di Juni 2021 sebesar 1,83 persen (year to date), sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 sebesar 7 persen dapat tercapai,” kata Wimboh Santoso, Rabu (4/8).
Periode kuartal II atau April-Juni 2021 merupakan periode ketika pemerintah belum menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli 2021, yang kemudian berganti menjadi PPKM berlevel.
Di kuartal II atau selama April, Mei dan Juni 2021, Wimboh melihat mobilitas masyarakat meningkat, yang mendorong permintaan (demand) dan menstimulus kegiatan-kegiatan ekonomi. Indikator-indikator ekonomi lainnya di paruh kedua tahun ini juga terindikasi membaik dan sesuai dengan laju pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimbo Santoso saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Namun, diakui Wimboh, ada kendala yang memperlambat laju pemulihan ekonomi ketika memasuki Juni 2021 yang disebabkan meningkatnya kasus aktif COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Meningkatnya kasus aktif pada Juni 2021 menahan kembali aktivitas masyarakat tercermin turunnya kenaikan aktivitas masyarakat dari 6,7 persen (Mei 2021) menjadi 5,2 persen, dapat sedikit berpengaruh terhadap prediksi semula,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK itu.
Presiden Jokowi pada akhir Juni 2021 lalu, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia di kuartal II 2021 akan mengakhiri tren pertumbuhan ekonomi negatif yang terjadi sejak kuartal II 2020. Saat itu, Jokowi mengungkapkan optimismenya, bahwa ekonomi dapat menyentuh 7 persen di kuartal II 2021, setelah di kuartal I 2021, ekonomi terkontraksi hingga minus 0,74 persen.
Keyakinan Presiden karena membaiknya sejumlah indikator ekonomi seperti indeks pembelian barang untuk industri manufaktur atau purchasing manager index yang sebesar 55,3 pada Mei 2021, kemudian pergerakan positif indeks kepercayaan konsumen dan juga penjualan ritel, serta melambungnya kinerja ekspor hingga tumbuh 58 persen pada Mei 2021 atau menjadi 16,6 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
"Kami masih optimistis (pertumbuhan ekonomi) kuartal II 2021 yang sebelumnya kuartal I 2021 minus 0,74 persen, pada kuartal II 2021 masih optimistis tumbuh Insya Allah kurang lebih 7 persen," kata Presiden (30/6).