OJK Suspensi 37 Manajemen Investasi dan Beri Sanksi 3 Akuntan Publik

16 Januari 2020 19:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MES Wimboh Santoso memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MES Wimboh Santoso memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2019, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK telah melakukan pembatasan penjualan reksa dana tertentu (suspensi) kepada 37 perusahaan manajemen investasi.
ADVERTISEMENT
Kepala Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, penghentian sementara tersebut merupakan bukti bahwa pihaknya kini mulai memperketat penerapan transparansi dan penegakan hukum di pasar modal. Dengan memberikan tindakan tegas, integritas dan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia diharap bisa meningkat.
"Di pasar modal kita memang mulai enforcement lebih ketat. Penerapan governance, transparansi, enforcement di pasar modal agar kita bisa menjaga dan meningkatkan integritas pasar dan kepercayaan investor," ungkap Wimboh di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Jakarta, Kamis (16/1).
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Tak hanya manajemen investasi, OJK juga telah memberikan sanksi bagi 3 kantor akuntan publik sepanjang 2019. Sayangnya Wimboh tak menjelaskan lebih detail soal bentuk pelanggaran dan sanksi yang diberikan OJK.
ADVERTISEMENT
Berdasar catatan kumparan, manajemen investasi dan akuntan publik juga tak menutup kemungkinan melakukan pelanggaran. Dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tengah diproses saat ini misalnya, ada beberapa manajemen investasi yang menjadi sorotan lantaran terlibat dalam kasus tersebut.
Sementara untuk contoh kasus akuntan publik yang nakal terjadi pada laporan keuangan Garuda Indonesia. Pada laporan keuangan tahun buku 2018 itu, Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan terbukti mempercantik laporan keuangan Garuda Indonesia, dari semula menderita kerugian menjadi untung.