Pawon narasa

Olahan Pangan Gluten Free Pawon Narasa, dari Petani Lokal Dijual ke Mancanegara

7 Desember 2021 19:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pawon narasa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pawon narasa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kekayaan alam Indonesia tak pernah kurang menghasilkan bahan pangan berkualitas. Apa yang dilakukan Pawon Nurasa adalah contoh salah satunya. Diolah dan diproduksi dengan modern, hasil panen petani lokal menjadi olahan pangan yang digemari hingga di mancanegara.
ADVERTISEMENT
Pawon Narasa adalah home industry manufacturing yang memproduksi berbagai cookies dan cake dengan bahan-bahan lokal dari kekayaan alam Indonesia seperti sorgum, ubi ungu, singkong, dan talas.
Yang membedakan dengan produk biskuit lainnya, biskuit Pawon Narasa dibuat tanpa bahan terigu atau gluten free. Biskuit Pawon Narasa juga dibuat dengan gula palem sebagai pengganti gula pasir. Masa simpan biskuit ini sampai 12 bulan karena tidak menggunakan bahan pengawet, selain juga karena teknologi pengemasan yang baik.
“Produk kami itu biskuit gluten free namanya kue egg roll, kalau di tradisional disebutnya kue semprong. Biasanya kue ini kan dibuatnya dari terigu, kalau kita bikin dari non-terigu, ada dari sorgum, ubi ungu, talas, sama ada dari singkong,” kata Acep Nugraha, Co-Founder Pawon Narasa saat berbincang dengan kumparan, Sabtu (4/12).
Pawon narasa. Foto: Dok. Istimewa
Mengusung tagline #supportlocalfarmer, Pawon Narasa juga membawa misi sosial untuk kesejahteraan petani-petani lokal.
ADVERTISEMENT
“Kami bekerja sama dengan kelompok petani di daerah Dramaga, Bogor, Jawa Barat untuk pengambilan bahan baku tepungnya. Jadi hasil dari panen mereka, diproduksi menjadi tepung lalu kita olah jadi produk itu,” kata Acep.
Bisnis Pawon Narasa ini dirintis sejak tahun 2008, berawal dari permintaan saudara Acep yang memesan kue egg roll untuk lebaran sebanyak 200 kg. Saat itu, egg roll produksinya masih belum gluten free dan hanya produksi untuk permintaan lebaran saja.
“Bisa dikatakan kami memulai usaha dengan modal nol. Tapi saya melihat ada peluang dan ini enggak datang dua kali. Akhirnya ada saudara yang meminjamkan modal. Saat itu modal awal Rp 12 juta dalam masa tempo kerja 1 bulan untuk produksi 200 kg itu,” jelas Acep.
Pawon narasa. Foto: Dok. Istimewa
Setelah permintaan tersebut, Acep mencoba mencari market baru ke daerah Depok. Dari garasi rumah saudaranya yang tak terpakai, dia memulai lagi produksi.
ADVERTISEMENT
“Awalnya dari garasi, terus mulai suplai ke pasar-pasar tradisional, dari orang ke orang. Dulu puncaknya hanya pas lebaran saja ramai, kalau hari-hari biasa sepi,” kata Acep.
Produk biskuit gluten free sendiri baru dibuat tahun 2015, setelah Acep mencoba mengeksplorasi bahan-bahan lokal non-terigu. Saat itu ia juga mulai mengembangkan packaging untuk menyasar ritel-ritel.
Pawon narasa. Foto: Dok. Istimewa
Sekarang, Pawon Narasa sudah bisa meraup omzet di atas Rp 25 juta per bulan. Berbeda ketika awal-awal merintis yang hanya mendapatkan Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per bulan.
Produk Pawon Narasa saat ini sudah tersedia di 50 outlet hampir di seluruh kawasan Jabodetabek. Selain itu, permintaan secara online sudah hampir dari seluruh wilayah dalam Negeri.
Untuk pasar luar negeri, pada tahun 2020 Pawon Narasa sempat trial ekspor ke Australia, Amerika, Jepang. “Sebelum pandemi, yang continue itu dari Singapura, kita kan punya mitra Indonesia Mall, kebetulan ini juga bentukannya BRI, dia kerja sama dengan marketplace Singapura dan produk kita dijual ke sana. Itu penjualannya lumayan,” ujarnya.
Produksi di Pawon narasa. Foto: Dok. Istimewa
Acep mengaku bisnis Pawon Narasa sempat terkendala karena pandemi COVID-19, banyak mitranya yang tutup. Saat ini Pawon Narasa fokus untuk menambah mitra dalam negeri, selain juga berencana mengembangkan produknya dengan menambah varian baru seperti bolu gluten free.
ADVERTISEMENT
Perjalanan bisnis Pawon Narasa berkembang berdampingan dengan program kemitraan yang diselenggarakan oleh BRI, seperti Rumah Kreatif BUMN dan BRI Inkubator pada tahun 2019. Selain itu juga dengan Brilianpreneur pada tahun 2021.
Brilianpreneur sendiri adalah salah satu program yang diselenggarakan BRI sebagai salah satu langkah nyata dan komitmen BRI sebagai agent of development untuk turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia. Tahun ini, Brilianpreneur digelar pada 9-16 Desember 2021. Kegiatan ini menjadi rangkaian dari peringatan HUT ke-126 tahun BRI.
Produksi di Pawon narasa. Foto: Dok. Istimewa
Dari program tersebut, UMKM-UMKM yang tergabung akan mendapatkan akses pasar ke luar negeri yang lebih luas karena akan mempertemukan UMKM-UMKM Indonesia dengan buyer internasional.
“Brilianpreneur ini kan kerja sama dengan dua marketplace, shoopee dan PaDI, kita bisa jualan di dua platform itu dan didukung sama promo-promonya BRI,” kata Acep.
ADVERTISEMENT
Acep mengaku banyak manfaat yang didapatkan Pawon Narasa selama bergabung dengan program-program kemitraan yang diinisiasi BRI tersebut. Tak hanya mempermudah ekspansi pasar luar negeri, tapi juga pembekalan UMKM guna mengembangkan bisnisnya.
“Pelatihan-pelatihan ini penting buat kita sebagai pelaku usaha karena di sana kita bisa belajar banyak hal yang bisa kita gunakan untuk memajukan usaha kita,” jelas Acep.
“Dari pemasaran juga semakin terbuka, dari BRI juga ada bantuan bikin video profile, terus bikin seperti sekarang ada Brilianpreneur, itu kan membuat exposure produk kita menjadi semakin lebih baik,” ujarnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten