Omicron Meluas, IHSG Diprediksi Masih Tertekan

27 Januari 2022 7:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah hari ini. Hal tersebut seiring dengan meluasnya penyebaran varian omicron di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan laju IHSG akan bergerak di level support 6.551 dan level tertinggi 6.646 di sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Rabu (26/1), IHSG ditutup menguat ke level 6.600,81 atau naik 0,50 persen.
“Sentimen negatif penekan indeks bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini yaitu kembali menggilanya kasus baru COVID-19, sehingga bukan mustahil level PPKM berpotensi dinaikkan ke Level 3 jika korban baru COVID-19 terus meningkat,” ujar Edwin dalam risetnya, Kamis (27/1).
Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berusaha keluar dari fase konsolidasi wajarnya. Menurut William, kenaikan IHSG ditopang oleh arus capital inflow yang tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini menurutnya menunjukkan tingkat kepercayaan para investor asing terhadap pasar modal Indonesia. William optimistis selama resisten level terdekat belum dapat ditembus, maka IHSG masih akan bergerak konsolidasi hingga beberapa waktu mendatang.
“Namun jika terjadi koreksi wajar, hal tersebut tentunya masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain hingga akhir tahun,” ujarnya.
Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Astra International Tbk (ASII).
ADVERTISEMENT