Operasional Sempat Terganggu Mati Listrik, Ini yang Dilakukan MRT Jakarta

30 September 2021 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rangkaian kereta MRT dan sejumlah kendaraan melintas di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Rangkaian kereta MRT dan sejumlah kendaraan melintas di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Layanan kereta MRT Jakarta sempat mengalami gangguan kelistrikan pada Jumat (10/9) pukul 13.41 WIB hingga pukul 15.30 WIB. Gangguan saat itu sempat membuat operasional harus berhenti.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar, mengatakan pihaknya langsung menindaklanjuti persoalan tersebut dengan melakukan perbaikan hingga investigasi yang didukung konsultan Jepang.
“Ini langkah-langkah yang sudah dilakukan itu adalah perbaikan jointing. Sudah dilakukan penguatan di 8 jointing kabel oleh tim power maintenance dan pihak ketiga dari tim power maintenance,” kata William saat konferensi pers secara virtual, Kamis (30/9).
Foto udara jembatan layang (skybridge) penghubung Stasiun MRT Asean dan Halte Transjakarta CSW di Jakarta, Rabu (11/8). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Selain itu, kata William, pihaknya telah memeriksa kabel dengan bantuan PLN. Ia menjelaskan, pemeriksaan di high volt atau dielectri strength test. William membeberkan, kondisi kabel atau gardu traksi dalam keadaan baik. Ada juga pemeriksaan jointing.
“Sudah dilakukan pemeriksaan visual terhadap 20 lokasi jointing kabel 20 kV. Pemeriksaan visual jointing akan dilakukan berkala 2 minggu sekali sampai mendapatkan root causes. Selanjutnya investigasi didukung konsultan Jepang,” ungkap William.
Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
William mengungkapkan, MRT Jakarta juga sudah membuat rencana tindak lanjut setelah adanya mati listrik tersebut. Pertama, MRT akan melakukan berbagai penyempurnaan sistem kelistrikan agar lebih andal.
ADVERTISEMENT
“Kedua, penyempurnaan pengoperasian kereta untuk meminimalisir evakuasi penumpang di jalur dan meningkatkan keamanan dan keselamatan penumpang,” ujar William.
Ketiga, pemberian pelatihan personel stasiun untuk penanganan pertama saat gangguan. Keempat, pembuatan workshop power untuk latihan simulasi gangguan tim OCC dan Power. Kelima, pembentukan tim investigasi internal dan eksternal.