Operator Klaim Kebutuhan Penerbangan Perintis Masih Tinggi

9 Januari 2020 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Wings Air gangguan mesin  Foto: Fiqman Sunandar/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Wings Air gangguan mesin Foto: Fiqman Sunandar/Antara
ADVERTISEMENT
Kebutuhan layanan angkutan udara perintis, baik untuk penumpang maupun kargo ternyata masih tinggi.
ADVERTISEMENT
President Director Smart Aviation Pongky Majaya mengatakan, dari semua armada yang dimiliki, seluruhnya selalu penuh alias tak ada armada yang nganggur.
So far, seluruh armada kita terpakai semua, tidak ada yang kosong. Artinya kebutuhan masih banyak sekali,” ungkap Pongky di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (9/1).
Pongky mengatakan, Smart Aviation punya dua fokus bisnis penerbangan perintis yaitu foto udara untuk pemetaan dan juga kargo. Untuk layanan kargo, Smart Aviation fokus melayani daerah Papua. Beberapa lingkup daerah yang dilayani yaitu Timika, Bekai, dan Nabire.
President Director Smart Aviation Pongky Majaya. Foto: Selfy Momongan/kumparan
Untuk dua fokus bisnis tersebut, Smart Aviation menggunakan 9 armada. Namun karena kebutuhan yang masih tinggi, Pongky mengatakan, pihaknya bakal menambah lagi tiga armada di tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Artinya kami melihat potensi pasar masih luas sekali. Terutama belakangan ini karena giatnya pembangunan di daerah Papua yang mengharuskan seluruh sembako dan bahan bangunan dikirim lewat udara,” ujarnya.
Dengan kebutuhan yang masih tinggi, Pongky mengakui adanya subsidi penerbangan perintis yang diberikan pemerintah sangat membantu, baik untuk operator, terlebih bagi masyarakat.
“Manfaat dari subsidi ini kita bisa mengembangkan sayap ke daerah-daerah terpencil dikarenakan secara reguler kita memang menerbangkan pesawat kita di daerah itu juga. Hanya saja, dengan adanya subsidi akhirnya kita juga bisa menambah frekuensi penerbangan kita,” tandasnya.