Otorita IKN Terima 284 Komitmen Awal Investasi, dari China hingga Jepang

13 September 2023 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Business Forum Talkshow di Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka Mall, Rabu (13/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Business Forum Talkshow di Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka Mall, Rabu (13/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) telah menerima 284 letter of intent (LoI) atau komitmen awal untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 284 LoI tersebut berasal dari 21 negara.
ADVERTISEMENT
Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan banyak negara yang berminat investasi di IKN. Ada delapan langkah berinvestasi di IKN, yaitu LOI submission, one on one meeting, response letter, feasibility study, LOI review and prioritization, confirmation letter, NDA dan Data Request, dan Deal Closing.
“Dari tahapan ini sudah kita terima 284 LOI dari sekitar 21 negara, terbanyak hampir setengah lebih dari dalam negeri, merah putih. Negara-negara tetangga Malaysia Singapura cukup signifikan, China sama Jepang juga signifikan,” kata Agung dalam Business Forum Talkshow di Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka Mall, Rabu (13/9).
Agung menuturkan minggu depan sudah dimulai groundbreaking pembangunan hotel, rumah sakit, dan fasilitas olahraga di IKN melalui investasi swasta. Saat ini ada 12 sektor investasi prioritas pengembangan kawasan IKN, termasuk energi baru terbarukan dan perumahan.
ADVERTISEMENT
“Saat ini mungkin yang paling besar itu perumahan, kalau jelas KPBU sekarang yang paling dibutuhkan untuk membangun hunian dari ASN. Dari APBN, PUPR sudah membangun 47 tower. Tapi tidak cukup, harus didukung peran swasta oleh KPBU,” tuturnya.
Agung menjelaskan ada salah satu investor IKN yang berinvestasi membangun infrastruktur jalan yang seharusnya dibangun oleh APBN, namun bersedia bangun tapi mendapat insentif sehingga dapat potongan.
“Mereka sudah tertarik bangun jalan atau bangun, sudah mulai menghasilkan insentif. Investor tertarik karena memang ada paket kebijakan,” imbuh Agung.
Sebelumnya, Badan Otorita IKN mencatat ada 270 investor dalam dan luar negeri yang mengincar investasi di mega proyek itu. Namun, baru ada sembilan investor yang sudah meneken perjanjian kerja sama.
ADVERTISEMENT
"Ada 270 letter of intent yang masuk Indonesia. Lebih dari setengah itu (investor) Indonesia, kemudian dari Singapura dan Malaysia, sisanya dari negara ASEAN lainnya," tambah Agung di Hotel Sultan, Minggu (3/9).