Pajak Sudah Capai Target, Kemenkeu Pede Defisit APBN 2022 Hanya 2,8 Persen

8 Desember 2022 20:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan berada di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), yakni 2,8 persen.
ADVERTISEMENT
“Nanti kita lihat, defisit APBN bisa di 2,8 persen atau lebih rendah lagi,” ungkap Febrio kepada awak media di Kompleks Parlemen, Kamis (8/12).
Proyeksi Febrio jauh lebih rendah ketimbang pagu yang sudah ditetapkan pada APBN 2022 yakni Rp 840,2 triliun atau 4,5 persen dari PDB. Prediksi tersebut juga lebih rendah dari perkiraan pemerintah pada Juli 2020 yaitu sebesar 3,92 persen dari PDB.
Hingga Oktober 2022, Kemenkeu mencatat realisasi defisit APBN sebesar 0,91 persen dari PDB atau senilai Rp 169,5 triliun.
“Kita melihat sangat besar peluang defisit bisa di bawah 3 persen. Arahnya sangat baik, terakhir 0,91 persen. Kita on track defisit lebih rendah dari yang diprediksi di awal,” terang dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Febrio mengungkapkan, target penerimaan pajak pun telah melampaui target Rp 1.485 triliun yaitu sebesar Rp 1.580 triliun per Selasa (6/12). Kemudian untuk belanja negara hingga Oktober 2022 terserap Rp 2.351,1 triliun atau 75,7 persen dari target sebesar Rp 3.106,4 triliun.
Febrio berharap, realisasi belanja di tahun 2022 bisa tembus di atas 95 persen. Sehingga berdampak pada indikator dan pertumbuhan ekonomi.