news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pandemi Belum Reda, Satgas PEN Imbau Siapkan Uang dan Jaga Cashflow Sampai 2022

22 Oktober 2020 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung melintasi kios-kios pedagang yang tutup di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung melintasi kios-kios pedagang yang tutup di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Meski kinerja perekonomian pada kuartal III 2020 diproyeksi akan lebih baik daripada kuartal sebelumnya, namun tekanan ekonomi akibat pandemi diyakini belum mereda. Karenanya Satgas PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) mewanti-wanti masyarakat dan pengusaha untuk mengelola keuangan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, bahkan mengimbau pengusaha untuk mempersiapkan cashflow tidak hanya untuk 12 bulan ke depan, namun untuk 18-24 bulan ke depan.
“Persiapkan uang yang cukup, jaga cashflow yang cukup. Jangan terlalu boros, perdinas dikurangi. Kita lewat vidcon saja supaya uang bisa dipakai untuk bayar gaji,” kata Budi dalam Webinar Outlook Kebutuhan Baja Indonesia, Kamis (22/10).
Menurutnya langkah itu perlu dilakukan, agar menyiapkan cashflow perusahaan untuk bisa bertahan paling tidak hingga 2022.
“Saya rasa fokus kita ke depan sama seperti perusahaan-perusahaan lain, adalah memastikan cashflow cukup kuat. Ini kalau saya bilang lebih baik bapak-ibu menyiapkan (cashflow) sampai akhir tahun 2022,” imbuhnya.
Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin. Foto: dok. Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan PEN
Menurut Budi, semua pihak memang berharap ekonomi bisa rebound di 2021. Namun tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir. Sehingga jika nantinya terjadi beberapa hal tak terduga, Budi berharap perusahaan masih memiliki bantalan dana yang cukup kuat karena berhemat dan menyiapkan cashflow sejak dini.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada apa-apa meleset dikit, masih ada buffer-nya,” ujarnya.
Sementara itu menurut Budi, pemerintah juga tidak tinggal diam. Menurutnya, pemerintah ikut memantau dan memastikan dunia usaha yang saat ini masih kesulitan, tetap bisa bertahan selama 12, 18 hingga 24 bulan ke depan.
Ilustrasi Uang Rupiah. Foto: Getty Images
Sebelumnya Budi juga mengatakan bahwa kunci pemulihan ekonomi adalah pemulihan dari sisi kesehatan terlebih dulu. Menurut Budi jika sektor kesehatan gagal menanggulangi pandemi ini, maka akan sulit bagi sektor ekonomi termasuk dunia usaha untuk bangkit kembali.
Menurut Budi, semua kebijakan yang dilakukan pemerintah dari segi ekonomi termasuk yang dilakukan Satgas PEN selama ini menurut Budi sejatinya hanyalah sebagai pengganjal atau faktor pendukung dari segala upaya yang seharusnya berpusat di sektor kesehatan. Sekali lagi Budi menegaskan, kunci utama dipegang oleh sektor kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Jadi sifatnya saya di sini, saya akui dengan segala kerendahan hati, hanya sebagai pangganjal saja. Kita di ekonomi enggak bisa kembalikan suasana ini. Ini hanya bisa dikembalikan dipimpin oleh temen-teman di sektor kesehatan. Tugas kita mengganjal,” tandas Ketua Satgas PEN itu.