Panen Raya, Harga Sejumlah Komoditas Pangan di Tingkat Petani Malah Anjlok

7 Mei 2020 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani memanen padi di Desa Cilangkap, Lebak, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen padi di Desa Cilangkap, Lebak, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah sentra produksi komoditas pertanian sedang panen raya. Namun, harga panen anjlok. Harga panen Gabah Kering Panen (GKP) beras jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp 4.200 per kg.
ADVERTISEMENT
Data hasil survei yang dilakukan jaringan petani yang tergabung dalam Gerakan petani Nusantara, mendapati harga panen padi (GKP) di Pati menyentuh harga Rp 3.100 per kg, Sukoharjo Rp 3.000 per kg, Demak Rp 4.000 per kg, Pekalongan Rp 3.750 per kg, Nganjuk Rp 3.950 per kg.
Koordinator nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan dalam kondisi harga panen turun, Bulog wajib menyerap gabah dengan HPP yang sudah ditetapkan.
"Penyerapan hasil panen oleh Bulog akan membantu menstabilkan harga pembelian di petani. Masih banyak lagi petani-petani di sentra produksi padi daerah lainnya yang menerima harga tidak layak,"katanya melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Kamis (7/5).
Selain itu, anjloknya harga panen di petani dikarenakan distribusi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Perbedaan harga di konsumen dan petani sangat lebar. Bahkan perbedaan harga di petani pada satu wilayah juga berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Pemilik penggilingan padi di Subang, Deni, menunjukkan bahwa saat panen ini penggilingan tidak leluasa menyerap padi dari petani.
Stok beras di Gudang mandek, karena permintaan di pasar induk terhambat. Pengiriman beras ke pasar induk terhambat karena beberapa toko tutup. Sehingga, tidak ada permintaan pengiriman dari penggilingan.
Menurut Said, kondisi tersebut akibat adanya wabah virus corona. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangat mempengaruhi sistem distribusi nasional.
Tidak hanya petani padi, Petani yang memproduksi komoditas lainnya juga menerima dampak yang serupa. Sudargo, Petani Cabai di Pati, mengaku tak berharap. Cabai hanya dihargai Rp 1.500 per kg, padahal untuk memanen butuh ongkos.
Petani memetik cabai pada musim panen. Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ia merinci ongkos untuk tenaga memanen 3 orang adalah Rp 75.000 per setengah hari dan ditambah biaya pengganti sarapan dan makanan ringan karena bulan puasa sekitar 25.000. Sehingga dalam setengah hari ongkos panen sebesar Rp 100.000.
ADVERTISEMENT
Dalam setengah hari, satu tim ini menghasilkan 70 kg. Sehingga penghasilan Petani adalah hasil panen cabai dikalikan harga per 70 kg x Rp 1.500 yaitu Rp 105.000.
"Selisihnya hanya Rp 5.000, itu pun belum menghitung biaya transportasinya," tuturnya.
Seperti halnya di Tegal, harga timun di petani Rp 800 per kg padahal di desa lainnya harga timun di petani menyentuh harga Rp 2.000 per kg. demikian dengan Kacang Panjang, di petani ada yang dihargai Rp 3.500 per kg, dan ada juga yang mendapatkan harga Rp 6.000 per kg.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.