Pariwisata Bali Berpotensi Rugi Rp 139 Triliun Akibat Corona

24 April 2020 20:22 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai Pandawa yang kosong, selama ditutup bagi wisatawan akibat wabah corona, di Kuta Selatan, Bali, Senin (23/3). Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Pandawa yang kosong, selama ditutup bagi wisatawan akibat wabah corona, di Kuta Selatan, Bali, Senin (23/3). Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona semakin luas. Dampaknya dirasakan ke berbagai lini, termasuk industri pariwisata nasional, khususnya di Pulau Dewata, Bali.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Ida Bagus Oka Mentru Agung Partha, mengatakan akibat penyebaran virus corona, sektor pariwisata Bali berpotensi merugi hingga USD 9 miliar atau setara Rp 139 triliun (kurs Rp 15.500).
"Yang terdampak total untuk leisure kita gara-gara virus ini dari Januari potential loss 2020 kurang lebih USD 9 miliar. Yang paling besar adalah wisata tirta karena kebanyakan wisatawan China, Australia. Hampir setiap hari 9.000-10.000 per tahun," kata dia dalam diskusi online MarkPlus Industry Roundtable Tourism and Hospitality Perspective, Jumat (24/4).
Agung menjelaskan, pariwisata Bali mulai terimbas virus ini sejak Februari. Jumlah wisatawan yang berkunjung turun 18 persen. Anjloknya angka kunjungan wisatawan terus terjadi hingga per 13 April lalu, sektor pariwisata Bali turun hingga minus 93,24 persen.
ADVERTISEMENT
"April ini kita sudah mencapai ke titik yang rendah dari bulan-bulan sebelumnya, minus 93,24 persen per 13 April," ucapnya.
Meski begitu, dia optimistis Bali bisa bangkit lagi usai virus corona berlalu. Potensi wisatanya besar dibandingkan kota lain di Indonesia, bahkan di dunia.
Wisatawan menunggu keberangkatan dengan kapal cepat untuk berlibur ke Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Penida di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Minggu (30/12/2018). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Menurut hitungannya, potensi pulihnya sektor pariwisata di Bali mencapai 30 persen. Prediksi ini lebih tinggi dibandingkan dunia 26 persen dan Indonesia mencapai 11 persen.
Jika pandemi COVID-19 sudah berakhir, pihaknya akan menggenjot jumlah wisatawan domestik.
"Yang paling gencar akan sasar domestik. Mereka bisa liburan bersama keluarga di Bali. Yang lainnya seperti Singapura, Malaysia itu mungkin baru tahun depan dengan catatan semua penutupan dan lain sebagainya bisa berjalan normal," katanya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.