Pariwisata Jadi Andalan Baru Perekonomian Domestik

27 September 2018 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi turis asing di Bali (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi turis asing di Bali (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mengembangkan sektor pariwisata untuk menjadi tumpuan utama setelah ekspor sebagai pendorong perekonomian domestik. Selama ini, sektor pariwisata dinilai memiliki andil cukup besar dalam pendapatan devisa negara, penciptaan kesempatan kerja, serta kualitas lingkungan yang semakin baik.
ADVERTISEMENT
"Di dalam makroekonomi kita, sektor pariwisata sumbangkan devisa, penciptaan kesempatan kerja. Dengan pariwisata kualitas lingkungan makin baik. Pariwisata juga sebagai alat transformasi mengelola sosial, budaya, dan lingkungan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam Rakornas Pariwisata di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (27/9).
Namun demikian, Darmin mengatakan saat ini sektor pariwisata terus berkembang. Pemerintah meluncurkan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pariwisata dengan bunga yang relatif rendah, yakni 7 persen.
"Sebagai gambaran, KUR bunganya disubsidi APBN makanya 7 persen, subsidi disiapkan Rp 11 triliun tahun ini. Kalau subsidinya Rp 11 triliun, kreditnya Rp 120 triliun, kita bisa salurkan Rp 120 triliun untuk KUR, untuk kecil dan mikro lebih dari cukup biayai," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah juga mendorong sektor pariwisata dari sisi pembiayaan. Bahkan, sektor pariwisata bisa dimasukan dalam kategori pembiayaan di Lembaga pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Dengan demikian, pemerintah berharap sektor pariwisata bisa semakin maju dan menyokong perekonomian domestik. "Jadi bukan hanya ekspor teh dan lainnya, tapi pariwisata sekarang juga dikategorikan ekspor bisa didukung LPEI," Sri Mulyani menambahkan.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, perolehan devisa dari sektor pariwisata pada Juli 2018 mencapai USD 1,5 juta. Sehingga sejak awal tahun hingga Juli 2018, devisa dari pariwisata mencapai USD 9 juta.
Adapun, pertumbuhan sektor pariwisata mencapai 22 persen hingga Juli 2018, lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata di ASEAN yang hanya 7 persen dan dunia 6,4 persen.
ADVERTISEMENT