Pasar Yakin The Fed Pangkas Suku Bunga, Wall Street Kompak Positif

7 Mei 2024 6:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (6/5). Hal itu ditopang oleh keyakinan investor bahwa ada peluang besar untuk Bank Sentral AS atau The Fed untuk memangkas suku bunga tahun ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Selasa (7/5) rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 176,59 poin atau 0,46 persen menjadi 38.852,27, S&P 500 (.SPX) naik 52.95 poin atau 1.03 persen menjadi 5,180.74, dan Nasdaq Composite (.IXIC) memperoleh 192,92 poin atau 1,19 persen menjadi 16.349,25.
Sebetulnya, ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS telah melemah seiring berjalannya waktu, karena inflasi terbukti lebih kaku. Bahkan, beberapa investor mulai khawatir bahwa hal tersebut mungkin tidak akan terwujud sama sekali, sehingga membuat pasar melemah pada bulan April.
“Namun, data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April, mengurangi tekanan pada bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama,” tulis laporan Reuters.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, musim laporan laba perusahaan Amerika juga memberikan momen positif baru bagi investor dalam beberapa sesi terakhir.
Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan tingkat suku bunga saat ini akan cukup mendinginkan perekonomian untuk mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2 persen, dan kekuatan pasar kerja memberikan waktu bagi para pejabat untuk menunggu.
Barkin, yang tahun ini menjadi pemilih kebijakan suku bunga, menambahkan bahwa data whiplash inflasi mendukung kebijakan deliberatif The Fed terhadap suku bunga.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan meskipun penurunan suku bunga akan terjadi, kebijakan moneter saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik.
“Hal utama yang coba dipikirkan pasar adalah inflasi dan Federal Reserve,” kata Kepala Strategi Investasi & Penelitian di Glenmede, Jason Pride.
ADVERTISEMENT
“Banyak pergerakan pasar merupakan cerminan dari upaya pasar untuk mencari tahu dan menyempurnakan perspektif berbeda mengenai inflasi dan suku bunga,” tambahnya.
Adapun, pasar memproyeksi penurunan suku bunga sebesar 46 basis poin dari The Fed pada akhir tahun 2024. Dengan penurunan pertama diharapkan pada bulan September atau November.