Pasokan BBM hingga Listrik Aman Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru

8 Januari 2020 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers di BPH Migas soal laporan posko nataru, Rabu (8/1). Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers di BPH Migas soal laporan posko nataru, Rabu (8/1). Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memaparkan pasokan migas selama masa tugas Posko Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang berlangsung dari tanggal 18 Desember 2019 sampai 7 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Anggota Komite BPH Migas, Henry Ahmad, mengungkapkan khusus dari sektor migas selama masa tersebut ketersediaannya aman. Hanya saja ada sedikit keterlambatan pengiriman.
“Kondisi ketersediaan atau stok BBM selama masa posko nasional adalah normal. Tidak terjadi kelangkaan BBM selama masa posko. Cuma keterlambatan pengiriman tapi tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” kata Henry di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (8/1).
Henry membeberkan, ketahanan per hari atau coverage day BBM rerata selama masa posko untuk bensin RON 88 adalah 20 hari, bensin RON 90 selama 18 hari, bensin RON 92 selama 18 hari, RON 95 selama 35 hari, HSD CN 48 selama 15 hari, HSD CN 51 selama 36 hari, HSD CN 53 selama 15 hari, avtur selama 17 hari, dan kerosene 64 hari.
Sejumlah kendaraan bermotor mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina. Foto: dok. pertamina
Henry merasa kondisi banjir yang terjadi pada saat pergantian tahun juga tidak membawa pengaruh besar. Ia mengakui ada SPBU yang sampai saat ini masih terendam banjir. Namun, sebenarnya secara teknis apabila air surut maka sudah bisa beroperasi normal lagi.
ADVERTISEMENT
“Kalau secara teknis sudah bisa dioperasikan kalau tak ada tergenang air (di SPBU). Inilah yang perlu dibersihkan. Pada prinsipnya kalau sudah kering dari air dapat segera dioperasikan,” ujar Henry.
Kondisi penyaluran BBM selama masa itu mayoritas mengalami penurunan. Hal itu, kata Henry, diakibatkan karena masyarakat termasuk pabrik yang menggunakan BBM ada yang meliburkan para pekerjanya.
Konsumsi Energi Listrik Meningkat saat Nataru
BPH Migas memastikan secara umum kelistrikan nasional aman saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Henry Ahmad mengakui sempat ada pemadaman listrik secara lokal yang disebabkan karena banjir dan angin puting beliung.
Namun, ia menegaskan secara umum kondisi kelistrikan masih terjaga dengan baik. Henry mengungkapkan untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali konsumsi energi pada saat Natal 2019 adalah 480 GWh atau meningkat sebesar 9,6 persen apabila dibandingkan dengan Natal 2018 sebesar 438 GWh.
ADVERTISEMENT
“Sedangkan konsumsi energi listrik pada tahun (baru) 2020 387 GWh meningkat sebesar 2,1 persen apabila dibandingkan dengan tahun baru 2019 sebesar 379 GWh,” kata Henry di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (8/1).
Sedangkan pasca Tahun Baru 2020, Henry mengatakan beban puncak nasional mengalami peningkatan. Pada malam hari atau tanggal 2 Januari 2020 adalah sebesar 33.028,29 MW atau naik sebesar 5.337,19 MW dibandingkan dengan 1 Januari 2020.
“Hal ini dikarenakan aktivitas masyarakat sudah mulai kembali beraktivitas normal pasca liburan akhir tahun,” ujar Henry.
Direksi PLN mengecek kelistrikan pada malam Tahun Baru 2020. Foto: Dok. PLN
Henry memastikan berdasarkan pemantauan di lapangan, pihak PLN telah siap siaga mengamankan pasokan tenaga listrik kepada masyarakat termasuk di objek vital. Sehingga pihaknya menyambut baik kinerja dari PLN.
ADVERTISEMENT
“Terkait dengan terjadinya pemahaman listrik secara lokal di beberapa lokasi, meskipun posko Nataru ESDM nantinya secara resmi akan ditutup, PT PLN tetap akan memulihkan kembali pasokan listrik pada lokasi yang terdampak cuaca ekstrem,” terang Henry.
Sementara itu di bidang gas, Henry menganggap selama masa tugas posko nasional juga tidak ada kendala yang dihadapi. Ia membeberkan untuk LPG rerata mengalami kenaikan penyaluran sebesar 22,09 persen atau 4,801 MT dibanding Daily Objective Throughput (DOT).
Puncak realisasi LPG, kata Henry, terjadi pada tanggal 24 Desember dari depot ke SPPBE dan tanggal 30 Desember dari SPPBE ke agen LPG.
Sementara itu untuk Bahan Bakar Gas, rerata stok per hari sebesar 169.500 M3 dengan pemakaian per hari rata-rata 17 persen dari stok yang ada. Untuk Jaringan Gas Bumi, rerata stok yang disalurkan sebesar 65.006 M3 per hari ke 23 area dan sekitar 40 persen dialirkan ke Prabumulih.
ADVERTISEMENT