Pedagang: Kalau Diterapkan New Normal, Rapid Test Harus Dilakukan di Pasar-pasar

30 Mei 2020 13:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang ibu memilih baju untuk putrinya di pasar Baru kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Paramayuda
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu memilih baju untuk putrinya di pasar Baru kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Paramayuda
ADVERTISEMENT
Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) mendorong pemerintah menggelar rapid test di pasar-pasar tradisional jika ingin menerapkan kebijakan new normal.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri, pasar tradisional menjadi salah satu tempat rentan terjadinya penularan virus corona. Aktivitas jual beli yang melibatkan kontak secara langsung antara pedagang dan pembeli menyebabkan kasus positif COVID-19 cukup tinggi.
Ikappi mencatat, sebanyak 214 pedagang dinyatakan positif terjangkit COVID-19, 19 orang di antaranya meninggal dunia.
"Ini kalau diberlakukan new normal, kami mendorong agar swab dan rapid test itu dilakukan di pasar-pasar tradisional," ujar Abdullah kepada kumparan, Sabtu (30/5).
Sejumlah warga memadati area penjualan pakaian di Pasar Induk Rau di Serang, Banten, Jumat (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Abdullah mengatakan, pelaksanaan tes secara massal di pasar tradisional masih jauh dari kata maksimal. Bahkan, belum menyentuh separuh dari total pasar yang ada.
Jangankan untuk sampai ke pelosok-pelosok daerah, kata Abdullah, pasar-pasar yang ada di DKI Jakarta saja bahkan belum semuanya menjalani rapid test.
ADVERTISEMENT
"Rapid test di pasar itu sangat kecil sekali, mungkin dari 14 ribu pasar itu enggak lebih dari 400 pasar yang sudah dites. DKI saja sebagai kota yang dekat dengan pemerintahan dan zona merah, itu tidak banyak dilakukan rapid test atau swab," tuturnya.
Ia menilai, pengecekan terhadap para pedagang ini penting dilakukan oleh pemerintah. Selain untuk memetakan penularan di pasar, juga untuk mendorong agar pedagang dan pembeli bisa lebih wawas diri.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
******
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!