Pedagang: Peserta CPNS Beli Jimat Katanya Sih Bisa Bikin Percaya Diri

8 November 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jimat Tes CPNS yang Dijual di Jakarta Gems Center, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (8/11). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jimat Tes CPNS yang Dijual di Jakarta Gems Center, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (8/11). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Para peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini kembali menggunakan berbagai cara untuk bisa lolos tes dan diterima menjadi PNS. Salah satu upayanya yaitu dengan membeli jimat.
ADVERTISEMENT
Lalu apa sih manfaat jimat yang dibeli tersebut?
Salah satu pedagang jimat di Pasar Rawa Bening (Jakarta Gems Center/JGC) David mengatakan alasan utama para peserta CPNS menggunakan jimat yaitu untuk meningkatkan percaya diri.
"Biasanya mereka (peserta) itu untuk supaya percaya diri. Padahal sebenarnya ya enggak ada pengaruhnya. Istri saya saja tes tiga kali pakai jimat juga enggak masuk," katanya kepada kumparan saat ditemui di Lapaknya, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (8/11).
Selain itu, David bilang, jika para peserta CPNS juga meyakini manfaat jimat berbagai macam tergantung dari permintaan peserta.
Jimat Tes CPNS yang Dijual di Jakarta Gems Center, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (8/11). Foto: Abdul Latif/kumparan
"Kan itu ada orang pintar (dukun/paranormal) yang memberikan resep. Lalu mereka membeli di sini. Kadang juga sebagai penjaga ruangan maupun gedung. Keberuntungan jadi macam-macam," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara pedagang lain yang enggan menjelaskan namanya menegaskan tidak ada manfaat yang dirasakan secara langsung. Sebab, jimat hanya sebagai alat saja, bukan semata-mata kekuatan utama.
"Kalau percaya sama jimat ya sudah keluar dari jalur. Karena jimat ini kan hanya sebagai media atau alat," katanya.
Adapun jimat-jimat ini dibanderol dari Rp 5 ribu per biji hingga Rp 700 ribu per biji. Sementara, khusus jimat yang dipercaya sudah memiliki kekuatan harganya bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 50 juta per biji.