Pekerja Serabutan yang Positif Corona Ditanggung Biaya Hidupnya, Ini Syaratnya

19 Maret 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
ADVERTISEMENT
Virus corona yang menyerang orang-orang membuat mereka harus dirawat. Bagi yang pernah berinteraksi dengan pasien positif corona, mereka diminta melakukan isolasi hingga dikarantina.
ADVERTISEMENT
Yayayan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena) menyatakan bakal menjamin biaya hidup keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) dan yang positif corona. Bantuan sosial ini diberikan agar keluarga yang terdampak tetap bisa hidup.
Apa saja syaratnya?
Ketua Yayasan Graisena Agung Firmansyah mengatakan, biaya hidup tersebut hanya diberikan pada keluarga PDP atau positif corona yang sehari-hari bekerja sebagai serabutan. Kalau pun mereka bekerja di sebuah perusahaan, penghasilannya rendah.
“Sasaran bantuan ini adalah keluarga berpenghasilan rendah misalnya upah minimum atau bekerja serabutan,” kata Agung saat dihubungi kumparan, Kamis (19/3).
Keluarga tersebut bisa mengajukan permohonan biaya hidup dengan menyertakan surat keterangan dari dokter atau rumah sakit tempat mereka dinyatakan PDP atau positif mengidap virus asal China tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas berapa uang didapat para pekerja tersebut dari yayasan?
Agung membeberkan dana yang disediakan untuk tiap keluarga senilai Rp 20 ribu per anggota keluarga yang tercantum dalam Kartu Keluarga per 14 hari.
“Contoh, satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak. Bapaknya diisolasi (selama 14 hari), maka jumlah yang kami berikan 4 dikali Ro 20 ribu dikali 14 hari itu sekitar Rp 1.120.000,” ujarnya.
Ruang isolasi RSUD Cut Meutia untuk pasien terjangkit virus corona. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Apabila masa isolasi bertambah, maka uang yang diterima keluarga juga bertambah sesuai durasi masa isolasi. Tapi, dia membatasi maksimal masa perawatan isolasi selama 45 hari.
Uang tersebut akan diberikan ke keluarga melalui transfer rekening bank yang dimiliki penerima. Jika penerima berdomisili di daerah yang bisa dijangkau yayasan, maka akan diberikan secara tunai.
ADVERTISEMENT
“Saat ini kami masih rekap jumlah penerima yang mengajukan permohonan. Kami tengah proses dua penerima bantuan dan akan bertambah seiring dengan permohonan yang masuk,” ujar dia.
Secara total, yayasan menyediakan dana sekitar Rp 100 juta. Jika permohonan permintaan penerima bertambah, dana yang akan disiapkan yayasan juga bakal ditambah.
Dana yang dihimpun berasal dari profit penjualan merchandise komunitas yang dibina yayasan dan dari donasi melalui Bank Mandiri nomor rekening 134-00-666-19999 atas nama Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana.
Graisena lahir dari sebuah komunitas yang eksis sejak 2013. Namun baru pada Januari 2020 Graisena berubah menjadi yayasan.